Judi melanjutkan, stok elpiji 3 kilogram yang diterima Kabupaten Nganjuk saban tahunnya kurang lebih mencapai 36.000 ton.
Menurut Judi, stok tersebut mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Bayu.
“Kuota (elpiji tiga kilogram) untuk Kabupaten Nganjuk sekitar 36.000 ton per tahun. Itu kan perhitungan dari Pertamina di-breakdown selama 12 bulan,” sebutnya.
“Kalau kemarin kita evaluasi Januari, Maret, April, kan lancar saja, Mei juga enggak ada masalah. Di minggu pertama Juni ini saja (mulai terjadi kelangkaan),” lanjut Judi.
Baca juga: Remaja di Lombok Barat Curi Tabung Elpiji di Gudang Bekas Majikan
Kepala Disperindag Kabupaten Nganjuk, Haris Jatmiko menambahkan, Pemkab Nganjuk melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah mengadakan rapat merespons kelangkaan elpiji 3 kilogram sejak Senin (5/6/2023).
Rapat tersebut berlanjut hari ini, Rabu (7/6/2023). Pemkab Nganjuk duduk bersama dengan pihak Pertamina Kediri, perwakilan SPBE, agen, dan pangkalan.
“Pada intinya di situ diberikan pemahaman bahwa kondisi saat ini di masyarakat kebingungan terkait masalah tabung elpiji 3 kilogram,” jelas Haris.
Menurut Haris, kelangkaan elpiji tersebut hanya terjadi di tabung ukuran 3 kilogram yang notabene elpiji subsidi. Sementara stok elpiji nonsubsidi dipastikan aman.
“Sementara kalau yang (elpiji) nonsubsidi stoknya banyak dan gampang,” pungkas Haris.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.