SUMENEP, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang jemaah haji asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tersesat di sebuah kawasan di Arab Saudi viral di media sosial.
Belum diketahui pasti lokasi dalam video tersebut, namun diduga pria tersebut sedang berada di Mekkah.
Video berdurasi 60 detik itu menunjukkan salah satu jemaah haji yang lepas dari rombongan dan berjalan sendirian.
Dalam video itu, Jemaah berusia 60 tahun itu mengaku akan pulang ke daerah Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep Chaironi Hidayat membenarkan bahwa sosok yang ada dalam video itu merupakan jemaah haji asal Kabupaten Sumenep.
Baca juga: Gantikan Ibunya yang Meninggal Dunia, Rizky Jadi Calon Jemaah Haji Termuda di Majalengka
Jemaah bernama Bunidin itu sempat lepas dari rombongan, sehingga mengira pulang dari masjid di kampungnya. Bunidin kini sudah dijemput oleh pendamping haji.
"Kejadiannya sekitar pukul 00.00 waktu di sana (Mekkah), tapi langsung dijemput oleh tim pendamping haji," kata Chaironi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
Chaironi menjelaskan, aturan pendampingan pada penyelenggaraan haji tahun 2023 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya, pengawasannya bisa dilakukan oleh sesama jemaah yang masih ada ikatan keluarga.
Di tahun ini, jemaah yang satu keluarga tapi mendapatkan kelompok terbang (kloter) yang berbeda, tidak bisa bersama.
Di tengah aturan yang baru itu, pendamping dari Kemenag harus ekstra mengontrol jemaahnya.
Baca juga: Berangkat Besok, Calon Jemaah Haji Kloter 7 Embarkasi Medan Belum Dapat Visa
"Makanya kami minta para ketua regu untuk bertanggung jawab penuh terhadap 40 jemaahnya, harus dikontrol setiap saat," kata dia.
Selain itu, ia juga berharap para jemaah yang masuk dalam satu regu untuk saling jaga satu sama lain.
Kendati tak ada ikatan keluarga, saling peduli juga diharapkan agar aktivitas ibadah di Tanah Suci berjalan lancar.
"Intinya saling jaga juga satu sama lain, karena dari awal kami sudah sering mengingatkan pentingnya saling saja terutama yang satu regu itu," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.