Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Produksi Padi di Jatim Tertinggi Nasional Selama 3 Tahun Berturut-turut

Kompas.com - 27/05/2023, 16:32 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Jawa Timur sudah tiga tahun berturut-turut menjadi penghasil padi terbesar nasional.

"Daerah penghasil padi terbesar itu bukan Karawang, tapi Ngawi, Madiun dan Ponorogo," kata Khofifah saat berdialog dengan kelompok tani Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Sabtu (27/5/2023).

Menurutnya, selama tiga tahun terakhir, sejak 2020, Jawa Timur menjadi penghasil beras  terbesar nasional.

"Pada tahun 2020, tahun 2021, dan 2022, tiga tahun terakhir produksi padi dan beras di Jawa Timur tertinggi di antara provinsi di seluruh Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Meriahnya Tradisi Mapag Sri Cirebon, Keliling Bawa Padi dan Palawija Bentuk Syukur Masyarakat Agraris

Pada kesempatan itu, Khofifah mengatakan, prestasi di sektor pertanian dan pangan tersebut harus dipertahankan dengan terus mengupayakan cara-cara yang ramah lingkungan dan alam.

Salah satunya, kata Khofifah, dengan pengaplikasian pupuk organik yang juga berfungsi untuk memulihkan kembali kesuburan alami tanah lahan pertanian.

"Kita akan kuatkan produktivitas tinggi sektor pertanian (Jawa Timur) tetapi dengan metode budi daya yang ramah alam dan ramah lingkungan," ujarnya.

Di Blitar, petani sudah memelopori penggunaan pupuk organik biosaka yang mudah dan praktis pembuatannya, yakni hanya dengan meremas dedaunan dan rerumputan dalam rendaman air.

Baca juga: Panen Padi, Buruh Tani di Grobogan Tewas Tersambar Petir

Target produksi beras

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Rudi Prasetya mengatakan, produksi gabah Jawa Timur terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi yang terbesar di tingkat nasional.

Pada 2022, ujarnya, produksi gabah dari lahan pertanian Jawa Timur sebesar 9,5 juta ton.

Rudi mengatakan, pihaknya menargetkan kenaikan sebesar sekitar 10 persen menjadi 10,5 juta ton di tahun 2023.

"Dengan intensifikasi produksi pertanian yang kita galakkan, kenaikan 10 persen seharusnya dapat dicapai," ujarnya.

Prestasi sektor pertanian Jawa Timur dalam produksi gabah, kata Rudi, dapat terus ditingkatkan meskipun dari tahun ke tahun lahan pertanian terus berkurang.

Baca juga: Presiden Jokowi Ikut Menanam Padi bersama Para Petani di Tuban

Kenaikan produktivitas dapat diraih antara lain berkat semakin luasnya penggunaan peralatan pertanian berteknologi modern.

"Kalau perluasan lahan pertanian di Jatim itu tidak mungkin. Malah terus berkurang. Lahan kita setiap tahun menyusut untuk tol, industri dan permukiman," ujarnya.

Selain penyusutan lahan pertanian yang terus terjadi, tantangan produktivitas beras di Jawa Timur juga berasal dari kondisi iklim seperti prakiraan akan adanya dampak el nino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com