Salin Artikel

Khofifah: Produksi Padi di Jatim Tertinggi Nasional Selama 3 Tahun Berturut-turut

BLITAR, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Jawa Timur sudah tiga tahun berturut-turut menjadi penghasil padi terbesar nasional.

"Daerah penghasil padi terbesar itu bukan Karawang, tapi Ngawi, Madiun dan Ponorogo," kata Khofifah saat berdialog dengan kelompok tani Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Sabtu (27/5/2023).

Menurutnya, selama tiga tahun terakhir, sejak 2020, Jawa Timur menjadi penghasil beras  terbesar nasional.

"Pada tahun 2020, tahun 2021, dan 2022, tiga tahun terakhir produksi padi dan beras di Jawa Timur tertinggi di antara provinsi di seluruh Indonesia," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Khofifah mengatakan, prestasi di sektor pertanian dan pangan tersebut harus dipertahankan dengan terus mengupayakan cara-cara yang ramah lingkungan dan alam.

Salah satunya, kata Khofifah, dengan pengaplikasian pupuk organik yang juga berfungsi untuk memulihkan kembali kesuburan alami tanah lahan pertanian.

"Kita akan kuatkan produktivitas tinggi sektor pertanian (Jawa Timur) tetapi dengan metode budi daya yang ramah alam dan ramah lingkungan," ujarnya.

Di Blitar, petani sudah memelopori penggunaan pupuk organik biosaka yang mudah dan praktis pembuatannya, yakni hanya dengan meremas dedaunan dan rerumputan dalam rendaman air.

Target produksi beras

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Rudi Prasetya mengatakan, produksi gabah Jawa Timur terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi yang terbesar di tingkat nasional.

Pada 2022, ujarnya, produksi gabah dari lahan pertanian Jawa Timur sebesar 9,5 juta ton.

"Dengan intensifikasi produksi pertanian yang kita galakkan, kenaikan 10 persen seharusnya dapat dicapai," ujarnya.

Prestasi sektor pertanian Jawa Timur dalam produksi gabah, kata Rudi, dapat terus ditingkatkan meskipun dari tahun ke tahun lahan pertanian terus berkurang.

Kenaikan produktivitas dapat diraih antara lain berkat semakin luasnya penggunaan peralatan pertanian berteknologi modern.

"Kalau perluasan lahan pertanian di Jatim itu tidak mungkin. Malah terus berkurang. Lahan kita setiap tahun menyusut untuk tol, industri dan permukiman," ujarnya.

Selain penyusutan lahan pertanian yang terus terjadi, tantangan produktivitas beras di Jawa Timur juga berasal dari kondisi iklim seperti prakiraan akan adanya dampak el nino.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/27/163252078/khofifah-produksi-padi-di-jatim-tertinggi-nasional-selama-3-tahun-berturut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke