"Dan sebelumnya, ponpes itu bernama Ibnu Abbas, lalu diprotes warga pada tahun 2018 dan kemudian berganti nama PPTQ Putri Huurun'Inn hingga sekarang," jelas dia.
Sementara itu, pengasuh Ponpes PPTQ Putri HUURUN"IIN, Fatiyah, memberikan sedikit komentar terkait penangkapan YR tersebut.
"Itu karyawan. Mulai Sabtu, Minggu, dan Senin. Dan pada Selasa (malam) sudah tidak ada," ungkap dia.
Ia juga mengaku tak mengenal secara detail terkait sosok terduga teroris itu.
"Saya enggak kenal siapa dia. Bukan salah satu santri, karena kami kan pondok putri," tambahnya.
Pihaknya pun menyebut bahwa selama bekerja, YR selalu berada di pabrik roti yang letaknya ada di depan ponpes.
"Di luar, di depan pondok (berada di pabrik roti) bukan di dalam pondok. Kalau untuk usaha roti, milik pribadi," pungkasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana | Editor : Farid Assifa), TribunJatim.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.