Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Malang Baru 3 Hari Bekerja di Pabrik Roti

Kompas.com - 25/05/2023, 07:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap YR (48) di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, pada Rabu (24/5/2023) malam.

Sebelum penangkapan, YR tinggal beberapa hari di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur'an Putri HUURUN"IIN.

Ia tinggal di wilayah tersebut sejak Minggu (21/5/2023).

Ponpes tersebut khusus untuk perempuan dengan jumlah 43 santriwati. Menurutnya, pemilik ponpes yakni F termasuk orang yang membaur dengan warga.

Baca juga: Sosok Terduga Teroris yang Ditangkap di Malang, Ketua RT: Saat Pertama Bertemu Tidak Curiga

"Kalau ada wisuda santri itu orang kampung diundang," katanya.

Ponpes tersebut berada di Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Menurut Holik, YR kepada aparat lingkungan setempat mengaku sedang mencari kerja.

"Orangnya (YR) tinggal di depan ponpes itu kan ada kios kecil yang rollingdoor. Orang Surabaya itu," katanya.

Holik mengatakan, warga sekitar tak mengenal YR. Selain itu, ia juga memastikan YR tak ada hubungan keluarga dengan pemilik ponpes, yakni F.

"Polisi itu sudah nyari sejak Sabtu (20/5/2023), yang punya ponpes juga kaget kalau ada masalah itu, dia enggak tahu kalau ada masalah itu, bukan saudaranya, orang lain itu. Terus saya minta tolong Pak RT untuk dimintakan KTP-nya orang itu (YR)," katanya.

Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah di Blitar, Milik Istri Terduga Teroris yang Ditangkap di Malang

Karyawan pabrik roti

YR ditangkap saat mengendarai sepeda motor matik di Jalan Kolonel Sugiono, Kecamatan Sukun, Kota Malang, atau tepatnya di dekat Flyover Kotalama.

Diketahui, ia tinggal di sebuah tempat kontrakan yang terletak di Jalan Labu RT 1 RW 4 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Pada Rabu (24/5/2023) sore, pihak kepolisian melakukan penggeledahan dan mengamankan barang bukti berupa laptop serta uang tunai Rp 300.000

Holik menyebut sehari-hari YR bekerja di sebuah pabrik roti dan bertugas mengantar roti ke berbagai toko.

"Pabrik roti itu dikelola oleh anak pemilik ponpes bersama menantunya," kata dia.

Baca juga: 7 Penangkapan Teroris di Lampung, Ada Guru SD dan Buronan sejak Tahun 2006

"Dan sebelumnya, ponpes itu bernama Ibnu Abbas, lalu diprotes warga pada tahun 2018 dan kemudian berganti nama PPTQ Putri Huurun'Inn hingga sekarang," jelas dia.

Sementara itu, pengasuh Ponpes PPTQ Putri HUURUN"IIN, Fatiyah, memberikan sedikit komentar terkait penangkapan YR tersebut.

"Itu karyawan. Mulai Sabtu, Minggu, dan Senin. Dan pada Selasa (malam) sudah tidak ada," ungkap dia.

Ia juga mengaku tak mengenal secara detail terkait sosok terduga teroris itu.

"Saya enggak kenal siapa dia. Bukan salah satu santri, karena kami kan pondok putri," tambahnya.

Pihaknya pun menyebut bahwa selama bekerja, YR selalu berada di pabrik roti yang letaknya ada di depan ponpes.

"Di luar, di depan pondok (berada di pabrik roti) bukan di dalam pondok. Kalau untuk usaha roti, milik pribadi," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana | Editor : Farid Assifa), TribunJatim.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Penjara Kepenuhan, Kades Didorong Jadi Juru Damai atas Masalah Sosial

Penjara Kepenuhan, Kades Didorong Jadi Juru Damai atas Masalah Sosial

Surabaya
Cak Imin: Amin Bisa Menang di Jatim, Kecuali Daerah Basis PDI-P

Cak Imin: Amin Bisa Menang di Jatim, Kecuali Daerah Basis PDI-P

Surabaya
Gagal Cari Burung, 2 Pria Bobol Sekolah dan Curi Barang Elektronik

Gagal Cari Burung, 2 Pria Bobol Sekolah dan Curi Barang Elektronik

Surabaya
Hujan Deras, Pohon Tumbang dan Timpa Pos Palang Kereta Api di Surabaya

Hujan Deras, Pohon Tumbang dan Timpa Pos Palang Kereta Api di Surabaya

Surabaya
Misteri Pembunuhan Sadis Pria di Gresik, Ada Pisau di TKP dan Motor Korban Hilang

Misteri Pembunuhan Sadis Pria di Gresik, Ada Pisau di TKP dan Motor Korban Hilang

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 29 November 2023 : Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 29 November 2023 : Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 29 November 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 29 November 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Petir

Surabaya
Cak Imin Berdayakan UMKM agar Perekonomian Tak Bergantung Bisnis Besar

Cak Imin Berdayakan UMKM agar Perekonomian Tak Bergantung Bisnis Besar

Surabaya
Viral, Video Pusaran Angin Puting Beliung Terjang Rumah Warga Madiun

Viral, Video Pusaran Angin Puting Beliung Terjang Rumah Warga Madiun

Surabaya
Kepala Diskoperindag Gresik Ditetapkan Tersangka Korupsi Dana Hibah UMKM

Kepala Diskoperindag Gresik Ditetapkan Tersangka Korupsi Dana Hibah UMKM

Surabaya
Hari Ketiga Pencarian Pemuda Hilang di Gunung Kelud, Petugas Fokus pada Bau Busuk

Hari Ketiga Pencarian Pemuda Hilang di Gunung Kelud, Petugas Fokus pada Bau Busuk

Surabaya
Pensiunan ASN dan Istrinya Terusir dari Rumahnya, 7 Hari Tinggal di Rumah Singgah Bangkalan

Pensiunan ASN dan Istrinya Terusir dari Rumahnya, 7 Hari Tinggal di Rumah Singgah Bangkalan

Surabaya
Bawaslu Banyuwangi Temukan 3864 APK Peserta Pemilu Diduga Melanggar Aturan

Bawaslu Banyuwangi Temukan 3864 APK Peserta Pemilu Diduga Melanggar Aturan

Surabaya
Cak Imin: Perubahan Harus Diperjuangkan, Enggak Perlu Gugup

Cak Imin: Perubahan Harus Diperjuangkan, Enggak Perlu Gugup

Surabaya
Janji-janji Cak Imin Saat Kampanye di Depan Ibu-ibu Nahdliyin Mojokerto

Janji-janji Cak Imin Saat Kampanye di Depan Ibu-ibu Nahdliyin Mojokerto

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com