Meski begitu, sejarah menyatakan jika kerap konflik antara ketiga perguruan silat di Kota Madiun.
Sebagai Kota Pendekar, kerap terjadi gesekan atau bentrok antarpesilat dari perguruan pencak silat yang berbeda.
Dilansir dari laman Antara, pada September 2020, sempat dilakukan ikrar damai yang disepakati oleh para perguruan pencak silat dengan Forkopimda Kota Madiun.
Ikrar damai dilakukan oleh 14 perguruan pencak silat di Kota Madiun sebagai tindak lanjut aksi oknum tak bertanggung jawab beberapa waktu lalu.
Forpimda dan masing-masing perguruan pencak silat juga sepakat adanya sanksi yang mendidik bagi oknum anggotanya dengan mendapat pendidikan tambahan di sasana Batalyon Infanteri Para Raider 501 Bajra Yudha.
Mereka yang masih berbuat onar akan mendapatkan berbagai materi fisik dan nonfisik di markas Yonif 501 hingga dinilai mampu membawa dan mengendalikan diri.
Selepas pendidikan, oknum tersebut diharapkan dapat menjadi pendekar yang berjiwa ksatria dan dapat menularkan ilmunya ke anggota yang lain.
Harapannya, oknum yang suka berbuat onar semakin berkurang dan tidak ada lagi keributan di Kota Madiun.
Menurut Wali Kota Maidi hal ini penting demi kemajuan Kota Pendekar yang tengah berbenah untuk menjadi kota tujuan wisata.
Sumber:
profilpenduduk.madiunkota.go.id
gramedia.com
jatim.antaranews.com
jatim.antaranews.com
surabaya.tribunnews.com