Namun hal itu akan diberikan dengan satu syarat, yaitu anak terakhir mereka harus dikorbankan kembali pada Dewata Agung ke dalam kawah Gunung Bromo.
Tanpa berpikir panjang, baik Roro Anteng dan Joko Seger menyanggupi persyaratan yang diajukan oleh Dewata Agung.
Dengan hati gembira, Roro Anteng dan Joko Seger meninggalkan tempat semadi di kawah Gunung Bromo untuk menanti janji dari Dewata Agung.
Singkat cerita, sesuai janji Dewata Agung maka Roro Anteng dan Joko Seger mulai dikaruniai keturunan. Mulai dari anak pertama, hingga akhirnya lahir pula anak yang ke-25.
Anak bungsu Roro Anteng dan Joko Seger tersebut mereka beri nama Kusumo yang berarti bunga.
Kusumo tak hanya melengkapi kebahagiaan keluarga tersebut, namun juga dikaruniai rupa dan perangai yang menawan.
Tak hanya rupawan, Kusumo adalah anak yang ramah, murah hati, pekerja keras, patuh kepada orang tua, dan gemar melakukan puja semadi.
Hal ini membuat Roro Anteng dan Joko Seger sungguh-sungguh menyayangi Kusumo.
Lengkap sudah kehidupan Roro Anteng dan Joko Seger yang tak hanya bergelimang hasil panen dan ternak, namun dikelilingi anak-anak yang sangat mereka sayangi.
Namun kebahagiaan itu berganti dengan gundah kala keduanya teringat kepada persyaratan yang diajukan oleh Dewata Agung.
Hal ini ditandai dengan munculnya gempa bumi dahsyat dan suara gemuruh dari Kawah Gunung Bromo. Tak lama terlihat percikan api yang menyala-nyala yang sangat menakutkan.
Di tengah situasi tersebut, terdengar suara Dewata Agung yang menagih janji kedua pasangan tersebut.
Roro Anteng yang sangat menyayangi Kusumo memohon kepada Dewata Agung agar dapat menanti pengorbanannya dengan hasil bumi dan ternak yang mereka miliki.
Sayangnya Dewata Agung menolak hal tersebut. Dewata Agung juga mengingatkan bahwa selain janji harus ditepati, bahwa arti sebuah korban adalah agar jangan terlalu berlebihan mencintai sesuatu karena hal tersebut tidak akan ada artinya jika tidak dapat menyelamatkan jiwa mereka.
Mendengarnya, Roro Anteng dan Joko Seger hanya bisa pasrah dan mencoba untuk menerima kenyataan tersebut.