Selain itu, Sumari mengungkapkan, di Desa Tlekung terdapat sekitar 700 ekor sapi perah. Setiap harinya, ratusan ekor sapi perah itu membutuhkan pakan rumput gajah. Sedangkan saat ini, setiap ikat rumput gajah seharga Rp 10.000 dengan berat 18 kilogram.
"Biasanya memang para peternak punya lahan rumput gajah sendiri di lahan perhutani, tetapi kan tidak mesti setiap hari ambil rumput, jadi juga beli, terus kan juga enggak kuat petani kalau pakai pupuk kandang bolak-balik itu kebutuhannya," katanya.
Baca juga: Petani Ngadu Ada Pupuk Subsidi Dijual dengan Harga Non Subsidi, Ganjar: Nanti Kita Sikat Semua
Di sisi lain, kondisi itu membuat banyak petani meminjam uang ke bank, seperti mengambil uang dengan skema Kredit Usaha Rakyat atau KUR dengan nilai rata-rata puluhan juta rupiah. Hal itu digunakan untuk menutup kekurangan biaya operasional pertanian.
"Ya menjerit petani sekarang kondisinya, ada yang minjam ke bank, yang dikhawatirkan potensi menjual tanahnya itu, karena lahan pertanian di sini setiap tahun berkurang terus, ada yang dijual, ada yang dibangun rumah, rata-rata berkurang dari satu hektare pertahunnya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.