Cerita bohong itu, ujarnya, dibuat juga dengan harapan akan ada surat keterangan dari pemerintah desa terkait status bayi sebagai bayi temuan.
"Karena pihak panti asuhan juga meminta syarat adanya surat keterangan dari kantor desa," tuturnya.
Menurut Tika, UP membuat cerita bohong tentang bayi laki-laki itu karena ingin menyembunyikan dari pihak keluarga akan kelahiran bayi hasil hubungannya dengan AT.
"Motifnya karena merasa takut ketahuan oleh keluarga," ujarnya.
Baca juga: Bayi 4 Hari Dibuang di Pinggir Hutan Jati di Blitar, Tali Pusar Mulai Mengering
Tika tidak memerinci apakah hubungan UP dan AT tidak direstui oleh pihak keluarga sehingga berusaha menyembunyikan kelahiran bayi tersebut.
Sebelumnya, UP membawa pulang bayi laki-laki yang dia katakan sebagai bayi yang dia temukan di pinggir hutan jati saat dirinya pulang dari tempat kerja.
Orang tua UP lantas melaporkan temuan bayi itu ke perangkat desa yang diteruskan ke pihak kepolisian.
Bayi tersebut kemudian dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sementara pihak kepolisian melakukan penyelidikan.*
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.