Selain itu, Pemkab Mojokerto juga menjalankan kebijakan intervensi sensitif lain, yakni menyosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) kepada perempuan 4T.
Adapun perempuan 4T terdiri dari terlalu muda usia melahirkan di bawah 21 tahun, terlalu rapat jarak kelahiran (kurang dari 5 tahun), terlalu sering melahirkan, dan terlalu tua usia melahirkan (di atas 35 tahun).
Sosialisasi program KB, kata Ikfina, difokuskan kepada perempuan yang terlalu muda dan terlalu tua usia melahirkan.
“Berbagai kebijakan tersebut berhasil menurunkan angka tengkes di Kabupaten Mojokerto menjadi 11,6 persen pada 2022 dari tahun sebelumnya yang sebesar 27,4 persen,” kata paparnya.
Selain masalah kesehatan, Ikfina juga fokus pada pembangunan infrastruktur. Ikfina mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari visi Pemkab Mojokerto untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
Visi ini diimplementasikan melalui dua skenario, yakni penguatan infrastruktur di segala bidang dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Untuk infrastruktur jalan, Ikfina mengungkapkan, sekitar 70 persen dari 1.045 kilometer jalan di Kabupaten Mojokerto sudah dilapisi beton atau dalam kondisi baik. Selanjutnya, sekitar 50 persen jembatan di Kabupaten Mojokerto dalam kondisi bagus.
Pemkab Mojokerto juga memberi perhatian pada pembangunan irigasi. Ikfina menjelaskan, selama ini, masyarakat Mojokerto kerap salah kaprah dalam membedakan atau menggunakan drainase dan irigasi.
Masyarakat Mojokerto masih menggunakan dua jenis aktivitas yang berbeda pada saluran yang sama. Kesalahan tersebut sudah dilakukan secara turun-temurun.
Ikfina mengatakan, progres pembangunan saluran air mencapai sekitar 40 persen. Pada 2023, Pemkab Mojokerto akan menggenjot pembangunan infrastruktur.
Pemkab sendiri telah menganggarkan Rp 337 miliar untuk pembangunan infrastruktur fisik. Angka ini meningkat Rp 31 miliar ketimbang 2022.
Dari jumlah tersebut, pembangunan jalan dan irigasi mendapat porsi Rp 177 miliar. Sementara, pembangunan gedung dan bangunan dianggarkan Rp 160 miliar.
“Pemkab Mojokerto akan terus menggiatkan pembangunan infrastruktur karena berkorelasi dengan pariwisata,” tuturnya.
Ikfina menjelaskan, Kabupaten Mojokerto merupakan segelintir daerah yang memiliki pariwisata lengkap, mulai dari wisata alam, sejarah, budaya, hingga religi.
Wisatawan yang ingin merasakan kesejukan hawa pegunungan di Kabupaten Mojokerto dapat mengunjungi Kecamatan Pacet dan Trawas. Kawasan ini menawarkan pemandangan pegunungan indah serta beragam air terjun.