MAGETAN , KOMPAS.com - Peci dan sajadah berbahan bulu atau kulit kelinci dari Kabupaten Magetan mulai dicari masyarakat saat memasuki Ramadhan.
Salah satu perajin, Suryo Bagio mengatakan, permintaan yang meningkat itu tak dibarengi dengan peralatan dan modal yang dimiliki perajin di Desa Bangsri, Kecamatan Ngariboyo, Magetan.
Baca juga: Pemkab Magetan Proses Laporan Dugaan Perselingkuhan Kepala Disperindag dengan Istri TNI
Suryo mengaku, pemesan peci dan sajadah itu sebagian besar berasal dari luar Pulau Jawa.
“Pesanan meningkat dari luar Jawa mulai dari Padang, Aceh, Makasar, Palembang, Manado, bahkan dari Lombok,” kata Suryo saat ditemui di tempat kerjanya, Kamis (23/3/2023).
Suryo menceritakan, pembuatan peci dengan bahan bulu kelinci itu dikerjakan secara manual atau tangan manusia. Hal itu dilakukan karena pembuatan peci dan sajadah butuh ketelitian.
Suryo yang dibantu empat karyawannya bisa membuat 10 peci berbahan bulu kelinci dalam sehari.
“Dibuatnya secara handmade karena membutuhkan ketelitian. Ketika kita coba dengan mesin banyak yang meleset dan tidak presisi. Pelanggan justru lebih banyak yang menyukai produk dengan handmade, karena bernilai seni,” imbuhnya.
Untuk satu buah peci berbahan bulu kelinci, Suryo mematok harga Rp 250.000 sampai Rp 400.000. Harga tersebut bervariasi sesuai corak dan desainnya.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan yang menginginkan corak tertentu seperti dalmatian atau warna coklat dari jenis kelinci bligon, dibutuhkan waktu lama mengingat keterbatasan bahan baku.
“Harga tergantung model dan jenis kulit. Saat ini peci warna coklat dari kelinci bligon ini peminatnya banyak,” katanya.
Suryo sempat mendapat permintaan peci sebanyak 2.000 buah dari Malaysia. Namun, keterbatasan modal dan bahan baku kulit kelinci membuatnya tak bisa memenuhi permintaan pembeli.
Baca juga: KSAL dan Wamenhan Dianugerahi Wing Penerbang Kehormatan Kelas I, Upacara Dilakukan di Magetan
Suryo pun berharap ada investor yang bisa membantu mengembangkan usaha pembuatan peci berbulu kulit kelinci tersebut.
“Karena keterbatasna peralatan, permodalan dan keterbatasan bahan kulit kelinci kita kesulitan untuk memenuhi pesanan yang banyak dari luar negeri tersebut,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.