Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir Ekskavasi ke-4 Candi Gedog Blitar, Arkeolog Temukan Sisa Struktur Bangunan Beratap

Kompas.com - 16/03/2023, 19:45 WIB

60 persen Candi Gedong terkupas

Temuan struktur di luar pagar candi itu mengakhiri masa 10 hari ekskavasi ke-4 Candi Gedog yang ditemukan kembali pada akhir 2019.

Nugroho mengatakan, hingga hari terakhir ekskavasi, baru sekitar 60 persen dari sisa Candi Gedog yang telah berhasil dikupas atau digali.

Menurutnya, masih diperlukan dua hingga tiga kali ekskavasi lagi untuk mengupas seluruh lapisan tanah yang menutup Candi Gedog.

"Dinding pagar selatan itu belum sama sekali dibuka. Lalu timur belum. Utara baru sebagian. Di sebelah barat pagar ini juga masih banyak datanya," kata dia.

Baca juga: Motif Santri di Bawah Umur di Blitar Aniaya Temannya, Korban Mengolok-olok Nama Bapak Pelaku

Ada sejak era awal Majapahit

Hingga kini belum ditemukan fragmen candi yang menyuratkan angka tahun pendirian.

Namun, berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan selama survei dan ekskavasi yang telah dimulai sejak akhir 2019, diduga Candi Gedog didirikan di masa-masa awal Kerajaan Majapahit yang berdiri pada akhir abad ke-13 hingga awal abad ke-16.

Baca juga: Arkeolog Pastikan Situs Candi Gedog Hanya Sisakan Fondasi, Bagian Tubuh Candi Sudah Hilang

Pada kegiatan ekskavasi sebelumnya, temuan sejumlah fragmen ornamental candi berukiran motif sulur yang halus pada batu putih disebut oleh arkeolog dan sejarawan sebagai seni pahat yang sangat terpengaruh gaya seni era Singhasari. Begitu juga dengan temuan stela arca.

Sementara temuan fragmen-fragmen keramik dari masa Dinasti Yuan (1271-1368) cenderung memberikan bukti bahwa Candi Gedog berdiri di era Kerajaan Majapahit.

Menurut Nugroho, dengan tanpa angka tahun, dapat disimpulkan bahwa Candi Gedog dibangun pada era awal Kerajaan Majapahit.

Candi Rafles yang hilang

Candi Gedog memiliki nilai sejarah yang unik. Sebelum 2019, arkeolog dan sejarawan tidak dapat mengonfirmasi keberadaan Candi Gedog yang disebut oleh Gubernur Hindia Belanda Sir Thomas Stamford Raffles dalam bukunya History of Java (1817).

Dalam beberapa kalimat, Raffles menggambarkan Candi Gedog sebagai candi agung yang megah meski terlihat sudah mulai ditinggalkan fungsinya sebagai tempat beribadah.

Misteri keberadaan Candi Gedog baru terjawab akhir 2019 setelah arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur memastikan telah ditemukan kembali Candi Gedog yang terletak di sisi timur dari wilayah Kota Blitar.

Penemuan kembali Candi Gedog bisa terwujud berkat keteguhan warga dan pemuda Kelurahan Gedog merawat situs yang mereka kenal sebagai Punden Joko Pangon.

Dengan sebatang pohon beringin tua, Punden Joko Pangon telah cukup lama menjadi lokasi prosesi "bersih desa" yang digelar warga setiap tahun. Tempat yang ternyata berada di atas reruntuhan Candi Gedog itu juga dikenal warga sebagai tempat sejumlah orang untuk "nyadran" atau memberikan sesaji sebagai doa keselamatan.

Penemuan kembali Candi Gedog disambut gembira oleh sejarawan dan arkeolog. Sementara bagi Pemerintah Kota Blitar, penemuan Candi Gedog merupakan hadiah yang untuk menambah koleksi destinasi wisata yang terus dikembangkan guna mendukung destinasi utama wisata sejarah Makam Presiden Soekarno.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Gresik: Hasil Visum, Ayah Bunuh Anak Kandung dengan 24 Tusukan

Polisi Gresik: Hasil Visum, Ayah Bunuh Anak Kandung dengan 24 Tusukan

Surabaya
King Kobra Sepanjang 3,5 Meter Masuk Rumah Warga di Pacitan

King Kobra Sepanjang 3,5 Meter Masuk Rumah Warga di Pacitan

Surabaya
Prabowo Disebut Sudah Kantongi 3 Nama Bakal Cawapres

Prabowo Disebut Sudah Kantongi 3 Nama Bakal Cawapres

Surabaya
Website Resmi Pemprov Jatim Dibobol 'Hacker', Pelaku Mantan Admin Situs Judi

Website Resmi Pemprov Jatim Dibobol "Hacker", Pelaku Mantan Admin Situs Judi

Surabaya
Ada Patung Buddha Tidur Raksasa di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu

Ada Patung Buddha Tidur Raksasa di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu

Surabaya
Penjualan Lutung Jawa di Situbondo Masih Marak, Dilakukan Secara Online

Penjualan Lutung Jawa di Situbondo Masih Marak, Dilakukan Secara Online

Surabaya
Patung Buddha Tidur, Ikon Maha Vihara Majapahit di Mojokerto

Patung Buddha Tidur, Ikon Maha Vihara Majapahit di Mojokerto

Surabaya
Super Air Jet Resmi Buka Rute Banyuwangi-Jakarta

Super Air Jet Resmi Buka Rute Banyuwangi-Jakarta

Surabaya
Kades di Jember Bisa Dapat Hadiah Rp 200 Juta, Syaratnya Angka Partisipasi Pemilu Lebih dari 90 Persen

Kades di Jember Bisa Dapat Hadiah Rp 200 Juta, Syaratnya Angka Partisipasi Pemilu Lebih dari 90 Persen

Surabaya
Anak 14 Tahun di Malang Dipaksa Ibu Jualan Makaroni, Dianiaya Saat Tak Memenuhi Target

Anak 14 Tahun di Malang Dipaksa Ibu Jualan Makaroni, Dianiaya Saat Tak Memenuhi Target

Surabaya
Saat Masriah Bersalaman dan Minta Maaf kepada Pemilik Rumah yang Disiram Air Kencing...

Saat Masriah Bersalaman dan Minta Maaf kepada Pemilik Rumah yang Disiram Air Kencing...

Surabaya
Akal Bulus Pria Cabuli Anak 5 Kali di Banyuwangi, Korban Alami Trauma

Akal Bulus Pria Cabuli Anak 5 Kali di Banyuwangi, Korban Alami Trauma

Surabaya
Wali Kota Surabaya Targetkan 'Urban Farming' yang Dikelola Warga Bisa Penuhi Kebutuhan Pangan sampai 60 Persen

Wali Kota Surabaya Targetkan "Urban Farming" yang Dikelola Warga Bisa Penuhi Kebutuhan Pangan sampai 60 Persen

Surabaya
Viral, Video Perempuan Telanjang di Ponorogo, Polisi Selidiki

Viral, Video Perempuan Telanjang di Ponorogo, Polisi Selidiki

Surabaya
Warga Segel Kantor UPTD Dinas Pendidikan Situbondo gara-gara Sengketa Lahan

Warga Segel Kantor UPTD Dinas Pendidikan Situbondo gara-gara Sengketa Lahan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com