Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Minibus Rombongan Ziarah Kecelakaan di Trenggalek, Sempat Dilempar Batu hingga Terperosok ke Parit

Kompas.com - 05/03/2023, 21:07 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Mobil minibus yang membawa rombongan peziarah asal Tulungagung mengalami kecelakan di Trenggalek Jawa Timur pada Minggu (5/3/2023).

Diduga, insiden tersebut terjadi setelah adanya peristiwa pelemparan batu dari orang tidak dikenal.

Hal tersebut membuat sopir minibus bernama Bejo Slamet (36) kehilangan kendali sehingga menyebabkan kendaraan terperosok ke parit.

Akibat kecelakaan tersebut, seluruh penumpang sebanyak 8 orang termasuk sopir mengalami luka-luka sehingga dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Minibus Rombongan Ziarah Asal Tulungagung Kecelakaan di Trenggalek, 8 Penumpang Terluka

Kronologi kecelakaan

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo Kilometer (Km) 09, wilayah Kecamatan Tugu Trenggalek.

Sekitar pukul 02.00 WIB Minggu (5/3/2023), sebanyak 4 unit minibus rombongan peziarah asal kecamatan Ngunut Tulungagung, melintas di wilayah Kecamatan Tugu.

Kemudian mobil minibus rombongan ketiga dan keempat, diduga dilempar batu oleh orang tidak dikenal.

Ketika melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba terdengar suara benda yang menimpa mobil minibus nomor empat, di bagian kaca pintu sisi kanan dan depan.

Diduga karena panik, pengemudi mobil minibus hilang kendali hingga akhirnya mengalami kecelakaan.

Bagian depan mobil minibus rusak akibat masuk saluran air di sisi kanan jalan.

Mengetahui kecelakaan tersebut, tiga rombongan mobil di depanya berhenti memberi pertolongan dan melapor kejadian tersebut ke polisi.

Akibat kejadian itu, seluruh penumpang sebanyak 8 orang termasuk sopir menjalani perawatan medis.

Para korban sebagian dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo Trenggalek dan sebagian lainnya dirawat di Puskesmas Tugu.

"Korban masih kami lakukan pendataan, pengemudi juga juga dirawat. Mereka mengalami trauma karena waktu kejadian hampir semua tidur," ucap Kasatreskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim, Minggu.

Polisi selidiki kasus

Atas kejadian tersebut, polisi belum bisa memastikan bahwa kecelakaan tersebut akibat lemparan batu.

Polisi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui kebenaran informasi tersebut.

"Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan ini. Kami masih konsentrasi melakukan penyelidikan bersama unit lakalantas," kata dia.

Di samping itu, para penumpang tidak ada yang mengetahui kejadian secara pasti kecelakaan tersebut.

"Saksi masih dalam perawatan, belum bisa memberi keterangan secara rinci," ujar dia.

Sedangkan mobil minibus rombongan nomor tiga, juga terkena lemparan batu namun tidak sampai terjadi kecelakaan.

Diketahui, iring-iringan mobil minibus rombongan peziarah tersebut, hendak pulang ke Kecamatan Ngunut Tulungagung, setelah sebelumnya ziarah makam tokoh agama di Kabupaten Ponorogo.

"Mobil sudah dibawa ke unit Laka Lantas, Satlantas Polres Trenggalek," ujar dia.

Baca juga: Kecelakaan Minibus Rombongan Ziarah di Trenggalek, Diduga gara-gara Dilempari Batu

Kondisi korban

Humas Rumah Sakit dr Soedomo Trenggalek, Sujiono menjelaskan, pasien kecelakaan tersebut masuk ke IGD RSUD dr Soedomo Trenggalek pukul 02.30 WIB.

Saat ini, ada dua orang dari korban kecelakaan yang masih menjalani perawatan medis karena mengalami luka serius pada bagian kepala.

Sementara, para korban lainnya menjalani rawat jalan dan telah diperbolehkan pulang.

"Saat ini ada dua orang yang rawat inap, seorang penumpang dan sopir. Kalau yang lainnya tadi pagi sudah diperbolehkan pulang, rawat jalan," jelas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo | Editor Reni Susanti)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Mobil Rombongan Ziarah Dilempar Batu dan Terperosok di Parit Trenggalek, Polisi Dalami Unsur Pidana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com