Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Tahanan Anak di Shelter Gayungan Surabaya Diduga Diolesi Balsam, Wali Kota Pecat Oknum Linmas

Kompas.com - 04/03/2023, 05:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com- Seorang tahanan anak berinisial R (17) diduga mengalami tindak kekerasan saat dititipkan di Shelter Gayungan atau Rumah Aman Anak di Surabaya, Jawa Timur.

Terduga pelaku ialah oknum Linmas yang merupakan petugas jaga di Shelter Gayungan.

R diduga dipukuli dan mata korban diolesi dengan balsam.

Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya pada 1 Maret 2023 oleh Surabaya Children Crisis Center (SCCC) selaku pendamping korban.

Baca juga: Diduga Pukuli Penghuni, Petugas di Rumah Aman Anak Gayungan Surabaya Dipecat

Korban adalah ABH

Ilustrasi kekerasan terhadap anak.Shutterstock Ilustrasi kekerasan terhadap anak.

Ketua Surabaya Children Crisis Center (SCCC) menjelaskan, R adalah anak berhadapan dengan hukum (ABH).

R dilaporkan oleh sekolahnya di Surabaya atas dugaan tindak pidana pencurian.

Selanjutnya petugas Polsek Karangpilang menangkap dan menahan R.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Kekerasan terhadap Penghuni Rumah Aman Anak Surabaya

Dia lalu dititipkan ke Shelter Gayungan Surabaya atau Rumah Aman Anak yang dikelola UPTD Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukm dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Pemkot Surabaya.

"Pada 25 Februari 2023, anak itu ditahan dan dititipkan di shelter anak atau rumah aman," kata Alif saat di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023).

Diduga dipukul, mata diolesi balsam

Saat dititipkan di Shelter Gayungan Surabaya, R diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum Linmas penjaga tempat tersebut.

Alif menjelaskan, dugaan kekerasan yang dialami R terjadi Selasa (28/2/2023) pukul 10.00 WIB.

Kekerasan diduga terjadi lantaran korban menolak saat BG menawarinya untuk mengisap rokok.

Baca juga: Kronologi Terungkapnya Dugaan Penyiksaan Anak di Shelter Gayungan Surabaya, Mata Diduga Diolesi Balsam

Oknum penjaga berinsial BG itu diduga memukul dan menampar pipi R.

Tak hanya itu, BG juga diduga mengolesi balsam di bagian mata R dengan dalih rukiah serta menyuruh korban merayap di atas paving.

"Pengakuan anak (korban) ini, dia dipukul bagian mata kirinya hingga ada luka di bawah mata dan sempat mata kanannya dibalsam dengan alasan rukiah," kata Alif.

Terduga pelaku juga mengancam korban.

"Apabila anak tersebut tidak menuruti perintah, anak tersebut diancam akan dipukuli atau disetrum," paparnya.

Kasus dilaporkan ke polisi

Dugaan kekerasan itu terungkap saat R dibawa ke Lapas Medaeng untuk menjalani asesmen.

Orangtua korban dan pihak Polsek Karangpilang menemukan ada sejumlah luka tak wajar di tubuh R.

"Saat asesmen itu terungkap ada luka-luka di beberapa bagian tubuh anak. Saat itulah anak tersebut mengakui tindakan kekerasan yang dia alami," kata dia.

Baca juga: Diduga Berteduh Saat Hujan, ODGJ Terkunci di Dalam Kontainer 7 Hari, Terbawa Berlayar dari Maluku ke Surabaya

Menurut pengakuan R, kekerasan yang sama juga dialami oleh anak-anak lainnya yang baru masuk ke shelter.

"Pengakuan korban, anak-anak yang baru masuk ke shelter juga mengalami penyiksaan," tutur Alif.

Selanjutnya SCCC selaku pendamping korban melaporkan temuan itu ke Polrestabes Surabaya pada 1 Maret 2023 dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur pada 2 Maret 2023.

Polisi selidiki

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal MaulanaKOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana menegaskan telah menerima laporan dan akan menyelidii kasus tersebut.

"Kami akan lakukan penyelidikan terkait kebenaran laporan atau informasi (tindak kekerasan) itu," katanya.

Polrestabes menujuk penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk memeriksa lebih lanjut kasus tersebut.

"Saya sudah arahkan Unit PPA melakukan penyelidikan terkait informasi itu, kebenarannya benar tidak terjadi seperti itu, kami akan lakukan penyelidikan," tandas Mirzal.

Menurutnya, kasus tersebut menjadi atensi khusus bagi Polrestabes Surabaya.

Baca juga: ODGJ Asal Maluku yang Terjebak 7 Hari di Dalam Kontainer Ditempatkan di RSJ Menur Surabaya

Oknum Linmas dipecat

Wali Kota Surabaya Eri CahyadiKOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Menyusul laporan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan telah memecat oknum Linmas petugas Shelter Gayungan Surabaya.

Menurutnya, status oknum berinisial BG itu bukan pegawai negeri.

Sebelum pemecatan, pihak Inspektorat telah memanggil BG untuk dimintai keterangan.

"Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan dan diberi sanksi berat, kita sanksi, kita pecat, dan kita keluarkan dari petugas shelter," kata Eri.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: Andi Hartik, Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Surabaya
Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com