JOMBANG, KOMPAS.com - Sebuah perahu penyeberangan yang sedang mengangkut 1 unit mobil dan 2 motor, serta 4 penumpang dan 2 awak perahu, hanyut terseret arus di Sungai Brantas di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (27/2/2023) dini hari.
Para penumpang beserta awak perahu yang berada di perahu tersebut berhasil selamat setelah melompat lalu berenang ke tepi sungai.
Personel Pusdalops BPBD Jombang Mahmud Yunus mengungkapkan, perahu yang hanyut tersebut berangkat dari sandaran penyeberangan di wilayah Desa Munungkerep, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, menuju sandaran penyeberangan di wilayah Megaluh, Kabupaten Jombang.
Baca juga: 6 Kecamatan di Jombang Dilanda Banjir
Setelah melintasi Sungai Brantas yang berjarak beberapa meter dari sandaran penyeberangan, perahu tersebut mengalami gangguan pada baling-baling.
“Perahunya itu sudah mau nyandar, itu (jarak) kurang lebih 4 meter dari tepi sungai. (baling-baling) Terkena sampah, jadi perahunya enggak bisa bersandar dan hanyut,” kata Mahmud, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.
Dia menuturkan, perahu penyeberangan yang hanyut tersebut dinakhodai Ahmad Fatoni (33), warga Desa Munungkerep, Kabupaten Nganjuk. Selain Ahmad Fatoni, terdapat 1 awak perahu dan 4 penumpang saat perahu tersebut terseret arus Sungai Brantas.
Selain itu, di atas perahu yang hanyut di Sungai Brantas tersebut juga terdapat sebuah mobil, serta dua buah motor.
Perahu yang hanyut tersebut, kata Mahmud, setiap hari melayani penyeberangan di Sungai Brantas, dari wilayah Nganjuk ke Jombang.
“Jadi totalnya ada 6 orang. Alhamdulillah, semuanya selamat. Lima orang lebih dulu melompat ke sungai lalu berenang ke tepi, satu orang awak melompat saat sampai di dam (Jatimlerek). Sempat tergulung waktu di dam, tapi alhamdulillah, selamat,” ujar dia.
Perahu penyeberangan yang terseret arus Sungai Brantas tersebut berhasil dihentikan di daerah Dam Jatimlerek di wilayah Plandaan, Kabupaten Jombang, berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi sandaran perahu.
Warga Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Syaifuddin (50) mengungkapkan, saat melintasi Dam Jatimlerek, perahu tidak terguling. Kendaraan yang berada di atas perahu pun akhirnya berhasil diselamatkan setelah perahu berhasil ditepikan.
"Karena waktu sampai dam itu tidak terguling, jadi mobil sama sepeda motornya tidak tenggelam. masih ada di atas kapal," kata Syaifuddin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.