Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Durian Lato-lato, Durian Mini Asli Lereng Gunung Semeru

Kompas.com - 23/02/2023, 07:21 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Jauh di sisi utara lereng Gunung Semeru, tepatnya di Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tumbuh pohon durian yang beda dari yang lain.

Namanya, durian lato-lato. Durian ini memiliki bentuk bulat sempurna dengan ukuran yang mini seukuran kepalan tangan orang dewasa.

Faisal, petani durian lato-lato, mengaku, pemberian nama lato-lato terinspirasi dari permainan anak yang sedang naik daun, yakni lato-lato.

Baca juga: Mengenal Durian Kentang dari Magetan, Durian Kecil yang Dibiarkan Jatuh dari Pohon

"Ini kan bentuknya bulat dan ukuran kecil, kata warga mirip lato-lato yang lagi viral itu, ya sudah saya namakan durian lato-lato," kata Faisal.

Meski bentuknya mungil dan warna kulitnya masih hijau, bukan berarti durian ini masih mentah.

Baca juga: Tunggakan Pajak Kendaraan Dinas di Lumajang Capai Rp 4,2 Miliar

Durian lato-lato memang memiliki ukuran kecil. Satu pohon durian lato-lato bisa berbuah antara 40 - 60 buah durian.

Durian berukuran kecil asal Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa TimurKOMPAS.com/Miftahul Huda Durian berukuran kecil asal Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Manis dan lembut

Soal rasa, durian lato-lato berani diadu dengan durian lainnya meski berukuran mini.

Durian ini memiliki cita rasa yang manis berpadu dengan sedikit rasa pahit yang lembut, dijamin bisa menggoyang lidah penikmatnya.

Secara tekstur, durian lato-lato mempunyai tekstur yang lembut dan daging yang tebal.

"Rasanya manis sedikit ada pahitnya, aftertaste-nya itu yang banyak. Ibaratnya ini durian penutup. Kalau ketebalan masuk lah, creamy di luar," ujar Faisal.

Cerita nikmatnya durian lato-lato ternyata sudah banyak didengar masyarakat dari mulut ke mulut. Bukan hanya warga Lumajang, penikmat durian lato-lato juga banyak yang berasal dari luar Lumajang.

Durian berukuran kecil asal Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa TimurKOMPAS.com/Miftahul Huda Durian berukuran kecil asal Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Dijamin masak pohon

Para penikmat durian lato-lato tidak perlu khawatir duriannya tidak masak pohon. Sebab, saat pembeli datang, petani akan mengambilkan langsung dari pohonnya.

Tentunya, yang diambil untuk disuguhkan kepada pembali adalah durian yang sudah lepas dari tangkainya.

"Kita jami duriannya masak pohon, pengunjung bisa melihat langsung kita panen dari pohonnya," ucap Faisal.

Baca juga: Viral, Video Bapak Tua di Pasar Patok Lumajang Ditipu, Uang Segepok Ternyata Hanya Koran

Untuk menikmati durian lato-lato ini, penikmat durian hanya perlu merogoh kocek antara Rp 17.000 sampai Rp 25.000 per buah.

Bagi anda pecinta durian yang kebetulan sedang berkunjung ke Lumajang, tidak ada salahnya datang ke Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit untuk mencicipi legitnya durian lato-lato.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com