Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Bapak Tua di Pasar Patok Lumajang Ditipu, Uang Segepok Ternyata Hanya Koran

Kompas.com - 22/02/2023, 14:57 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang lelaki tua sedang meratapi nasib setelah diduga ditipu, viral di media sosial.

Video berdurasi 22 detik itu diunggah beberapa kali, antara lain di media sosial Facebook dan Instagram. Salah satunya di grup Facebook Lumajang Satu.

Dalam video, tampak seorang pria dengan kopiah hitam dan kemeja motif kotak-kotak lengan panjang sedang membuka satu demi satu bungkusan koran lalu membuangnya dengan raut wajah muram.

Baca juga: Ramai Penipuan Catut Nama Wabup Lumajang, Modusnya Program Bantuan Anak Yatim dan Masjid

Dalam percakapan yang terdengar dalam video, sang bapak tua mengaku kehilangan uang tunai miliknya Rp 350.000 yang ditukar dengan satu gepok kertas koran.

"Duik dadi koran guys (uang jadi koran gaes)," kata perekam video tersebut.

Penjelasan pengelola pasar

Tangkapan layar lelaki tua kena tipu uang segepok berubah jadi koran di Pasar Patok LumajangKOMPAS.com/Miftahul Huda Tangkapan layar lelaki tua kena tipu uang segepok berubah jadi koran di Pasar Patok Lumajang

Koordinator Pengelola Pasar Patok Lumajang Darsun membenarkan adanya kejadian yang menimpa seorang peternak sapi tersebut.

Namun, ia mengaku tidak mengenali sosok pria tua malang itu. Pasalnya, korban bukan pedagang yang biasa datang ke pasar patok untuk berjualan sapi.

"Iya benar ada yang kena tipu, tapi saya tidak kenal, itu petani sapi bukan pedagang yang biasa ke pasar," kata Darsun di Lumajang, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Terlibat Penipuan Berkedok Investasi, Pengusaha Asal Yogyakarta Ditangkap Saat Bawa Pistol Ilegal

Darsun mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (20/2/2023) sore, menjelang pasar hewan terbesar di Lumaiang itu tutup.

Awalnya, pelaku yang tidak dikenal berpura-pura menjatuhkan segepok kertas seolah-olah uang tunai di sekitar korban.

Lalu, pelaku memberi tahu pria tersebut bahwa uangnya jatuh. Merasa itu bukan miliknya, korban pun enggan mengambil uang tersebut.

Baca juga: Mantan Ketua DPRD Jabar dan Istrinya Divonis Bebas atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

"Namun, pelaku membujuk korban mengambil dan menjelaskan bahwa itu adalah rezekinya," kata dia.

Pelaku pun mengajak korban ke tempat sepi untuk menghitung segepok uang itu bersama dan berniat membagi dua dengan pelaku.

Belum sampai menghitung, pelaku langsung minta bagian uang yang ditemukan bersama tersebut dengan meminta uang korban.

Seakan terhipnotis, kata Darsun, pria itu memberikan uang Rp 350.000 asli dari sakunya. Peristiwa itu terjadi begitu cepat.

Baca juga: Kasus Penipuan Sales Mobil di Medan, Auto2000 Imbau Konsumen Transaksi dengan Rekening Resmi Perusahaan

Saat pelaku pergi, korban baru menyadari bahwa segepok kertas yang dikira uang tersebut adalah kertas koran.

"Orangnya awalnya menjatuhkan uang ke petani. Itu kalau dilihat dari luar kayak uang banyak karena yang luar itu uang asli Rp 100.000 tapi dalamnya koran," kata Darsun.

"Bilangnya kan gini pelaku ke korban: sudah, Pak saya tidak dapat bagian ini tidak apa-apa saya minta bagian sedikit aja sampean (anda) bawa uang berapa ini buat sampean semua rejekinya sampean. Ya namanya orang udah percaya kalau itu uang ya dikasihkan saja," lanjutnya.

Menurut Darsun, modus penipuan semacam ini sering terjadi di Pasar Patok Lumajang. Biasanya, pelaku mengincar para petani sapi.

"Ya sering, tapi kalau sudah kejadian gini mungkin nanti lama baru ada lagi. Biasanya sasarannya itu petani yang enggak pernah ke pasar, kalau pedagang kan sudah tahu jadi enggak bisa ditipu. Terus juga yang orangnya sudah tua," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com