Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Konten, Pemuda Asal Semarang Olengkan Truk di Jalanan Lumajang

Kompas.com, 19 Februari 2023, 21:17 WIB
Miftahul Huda,
Khairina

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Seorang pemuda asal Semarang berinisial PKW (23) diamankan satuan polisi lalu lintas lantaran mengemudikan truk dengan ugal-ugalan di jalan raya Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Minggu (19/2/2023).

Truk dengan nomor polisi H 1532 HJ ini melaju zigzag (oleng) di jalanan meski saat itu kondisi jalan cukup ramai.

Ditambah, truk berwarna biru itu tengah melaju dengan memuat buah naga sebanyak 6 ton.

Baca juga: Longsor Tutup Badan Jalan Trans-Timor Kupang NTT, 1 Truk Tronton Tertimbun

Pengemudi mengaku, aksinya itu dilakukan karena sebelumnya diberi kode oleh seseorang yang diduga pembuat konten memintanya menunjukkan aksi truk oleng.

"Muat buah naga dari Banyuwangi. saya cari sensasi karena ada yang ngerekam dan dikode minta oleng terus saya kasih oleng," kata pengemudi saat diperiksa polisi di Kantor Unit Laka Lantas Polres Lumajang.

Diketahui, dalam rekaman video yang beredar, aksi truk oleng itu direkam oleh dua orang dengan mengendarai sepeda motor.

Polisi juga mengamankan pembuat konten berinisial F yang merupakan warga Surabaya.

Saat diperiksa, F mengaku, jika sebelumnya telah membuat janji dengan sopir truk tersebut.
Baca juga: 150 Truk Terjebak di Jalan Trans-Papua Jayapura-Wamena, Ada yang Terperangkap 3 Bulan

Menurutnya, perekaman truk oleng dilakukannya sejak truk tersebut berada di jalan raya dekat dam umbul.

"Saya tanya jam pemberangkatan dan tanya sudah sampai mana terus dikasih shareloc berjalan," terang pembuat konten.

Sementara, KBO Lantas Satlantas Polres Lumajang Ipu Teguh Imanto mengatakan, penangkapan truk oleng bermula saat Kapolsek Ranuyoso menerima laporan dari masyarakat jika ada truk oleng di Kedungjajang sedang mengarah ke Probolinggo.

Menerima laporan tersebut, polisi langsung menghadang truk beserta pembuat konten tepat didepan Polsek Ranuyoso.

"Jadi Kapolsek Ranuyoso dapat telepon dari masyarakat bahwa di Kedungjajang ada truk oleng, dan Kapolsek Ranuyoso dengan anggota bertindak cepat menghadang di depan Polsek Ranuyoso," kata Teguh.

"Setelah diperiksa ternyata betul kendaraan tersebut yang oleng di Kedungjajang," lanjutnya.

Total ada tiga orang yang diamankan polisi dalam penangkapan truk oleng di jalanan Lumajang.

Ketiganya adalah sopir truk, pembuat konten yang terdiri dari pengendara sepeda motor Scoopy dan perekam yang dibonceng.


"Selain sopir, pembuat konten juga kita amankan, pembuat konten kan pakai sepeda motor scoopy berboncengan yang dibonceng itu merekam, jadi 3 orang yang diamankan," jelasnya.


Kini, ketiganya tengah melakoni pemeriksaan di kantor unit laka lantas Polres Lumajang.


Sanksi berupa tilang pun menunggu ketiganya. Selain itu, pengemudi truk oleng juga diperiksa urine untuk mengetahui yang bersangkutan berkendara dalam pengaruh obat-obatan berbahaya atau tidak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau