Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Para Korban Ledakan di Blitar adalah Pembuat Petasan Saat Lebaran Tahun Lalu

Kompas.com - 21/02/2023, 17:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Satu keluarga di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menjadi korban ledakan yang berasal dari rumah mereka pada Minggu (19/2/2023) malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Ada empat korban yang meninggal. Mereka ada Darman (65), pemilik rumah. Lalu, dua anak Darman, Deni Widodo (25) dan Arifin (28), serta keponakan Darman, Betrisa Neswa Roszi (17).

"Mereka masih satu keluarga, bapak, dua anak dan satu keponakan," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Senin (20/2/2023).

Argo mengatakan Darman dan keluarganya sempat membuat petasan menjelang bulan Ramadan tahun lalu.

Baca juga: Ledakan di Blitar, Priyo Tak Bisa Kenali Wajah 2 Adiknya yang Jadi Korban: Cuma Mengenali Jenazah Ayah

Meski demikian, keluarga besar tak ada yang mengetahui hal tersebut.

"Informasi dari keluarganya, tahun lalu mereka juga sempat membuat seperti itu (petasan) pada saat menjelang puasa, tapi tidak diketahui keluarga," kata Argowiyono.

Saat ini, Argowiyono mengatakan pihaknya masih mendalami apakah Darman dan keluarganya meracik bahan petasan sendiri atau memperdagangkannya.

"Kami masih fokus olah TKP. Peristiwa ini menjadi atensi Kapolda untuk mencari sumber bahan petasan. Ini menjadi PR kepolisian," tandasnya.

Jasad Darman ditemukan masih utuh dan tertimpa reruntuhan bangunan rumah. Sementara itu, jasad tiga korban lainnya sudah tak utuh saat ditemukan.

Baca juga: Polisi Duga Ledakan di Blitar Berasal dari Aktivitas Peracikan Bubuk Peledak Petasan

Menurut Argowiyono, Darman diduga sedang berada di teras rumah saat ledakan terjadi.

"Satu korban yang kondisi tubuhnya utuh diduga berada di teras rumah saat terjadi ledakan. Sedang tiga korban lain yang tubuhnya ditemukan tidak utuh diduga berada di dalam rumah," terangnya.

AKBP Argowiyono mengatakan ledakan yang terjadi di Desa Ponggok, Kabupaten Blitar, diduga disebabkan oleh bahan petasan.

Tim Penjinak Bom dan Labfor Polda Jawa Timur menemukan sisa bahan baku petasan saat melakukan sterilisasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi ledakan, Senin (20/2/2023).

Selain itu, Tim Jibom juga menemukan tiga panci yang diduga menjadi tempat penyimpanan bahan petasan, juga puntung rokok.

Baca juga: Ledakan di Blitar, Polisi Temukan Puntung Rokok dan Panci Tempat Bahan petasan di TKP

Dari temuan tersebut, diduga ledakan tak sengaja terjadi saat ada korban merokok di dekat penyimpanan bahan petasan.

"Kemungkinan apakah di situ saat sedang melihat (penyimpanan bubuk bahan petasan) ada yang sedang merokok. Sehingga terjadi efek ledakan. Karena jenis ledakannya low explosive, sehingga ketika terkena percikan mudah meledak," urai Argowiyono, Senin.

Saat ini, Argowiyono menambahkan, sisa bahan petasan di rumah Darman tengah diidentifikasi oleh Tim Labfor Polda Jatim.

"Untuk memastikan bahan baku petasan, kami menunggu hasil dari Tim Labfor," pungkasnya.

Sementara itu menurut keterangan warga setempat, tiga dari empat korban tewas diketahui sebagai perokok.

Baca juga: Kapolres Sebut Bubuk Petasan yang Sebabkan Ledakan di Blitar Diduga Lebih dari 20 Kg

Dikira letusan Gunung Kelud

Tim SAR meletakkan sejumlah hewan ternak di dekat lokasi terjadinya ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (20/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Tim SAR meletakkan sejumlah hewan ternak di dekat lokasi terjadinya ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (20/2023)
Ledakan yang berasal dari rumah Darman yang menyebabkan puluhan rumah lainnya rusak, sempat dikira suara letusan Gunung Kelud oleh warga sekitar.

Saksi mata bernama Jumali, mengaku sampai terbangun dari tidurnya saat suara ledakan terdengar.

"Saya kira Gunung Kelud meletus. Sebab, setelah terdengar ledakan keras, dari atap rumah berjatuhan material," kata Jumali, Senin (20/2/2023).

Ketika kejadian, Jumali dan istrinya sedang tertidur lelap.

"Masih trauma. Kondisi genteng atap rumah saya rontok," katanya.

Warga lainnya, Reza Rendra Gautama juga mengaku masih trauma dengan peristiwa ledakan di dekat rumahnya.

Baca juga: 3 Korban Ledakan Bubuk Petasan di Blitar Dimakamkan Satu Liang Lahad

Reza bersama istri dan anaknya juga sedang tidur saat terjadi peristiwa ledakan.

"Setelah muncul suara ledakan keras, tiba-tiba ada material dari atap rumah yang berjatuhan. Saya kira terjadi gempa," ujarnya.

Yayuk, warga yang rumahnya berada di sebelah timur lokasi ledakan, mengatakan suara ledakan sangat keras.

Saat ledakan terjadi, ia bersama suami dan anaknya masih menonton televisi.

"Suaranya sangat keras. Setelah suara ledakan langsung muncul suara krotok-krotok ternyata material dari atap rumah berjatuhan. Alhamdulillah keluarga tidak ada yang terluka, tapi saya masih trauma," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Surabaya
Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Surabaya
Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Surabaya
Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Surabaya
Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Surabaya
2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com