Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Duga Ledakan di Blitar Berasal dari Aktivitas Peracikan Bubuk Peledak Petasan

Kompas.com - 21/02/2023, 16:22 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Pihak kepolisian akhirnya menyatakan bahwa ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu (19/2/2023) berasal dari aktivitas peracikan bubuk bahan peledak petasan.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan rumah warga bernama Darman (65) di Dusun Sadeng diduga menjadi tempat kedua anak laki-lakinya, Aripin (29) dan Widodo (26), sebagai tempat untuk meracik bubuk peledak petasan.

“Di situlah kita meyakini tempat tersebut (rumah Darman) sebagai tempat peracikan bubuk petasan,” ujar Argo kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Kapolres Sebut Bubuk Petasan yang Sebabkan Ledakan di Blitar Diduga Lebih dari 20 Kg

Pernyataan tersebut dia sampaikan saat ditanya wartawan terkait berapa sebenarnya jumlah bubuk peledak petasan yang meledak di rumah Darman sehingga mengakibatkan rumah tersebut rata dengan tanah.

Bahkan, dampak kerusakan terjadi hingga radius beberapa ratus meter dari sumber ledakan.

Melihat dampak kerusakan, menurut Argowiyono, jumlah bubuk peledak petasan yang meledak di rumah Darman bisa lebih dari 20 kilogram.

Selanjutnya, Argo menyebut bahwa ledakan diduga terjadi akibat adanya kesalahan prosedur saat para korban sedang melakukan peracikan.

“Ada semacam ‘mala-prosedur’ saat peracikan oleh korban Aripin dan Widodo,” kata Argo. Tidak dia rinci mal prosedur yang dia maksud.

“Ada yang salah, ada yang menimbulkan reaksi kimia mungkin kemudian meledak,” tambahnya.

Lebih jauh, ujarnya, pihak kepolisian juga menduga bahwa Darman tidak terlibat langsung dalam proses peracikan.

Baca juga: Dahsyatnya Ledakan di Blitar Bikin Warga Trauma, Genteng Rumah Sampai Rontok, Yayuk: Suaranya Krotok-krotok

Menurutnya, peracikan bubuk peledak petasan dilakukan oleh kedua anaknya, Aripin dan Widodo, serta mungkin dibantu oleh adik ipar Aripin yang bernama Wawa.

“Tiga orang di belakang itu yang meracik. Pak Darman tidak terlibat langsung dalam proses itu, tapi hanya mengetahui saja,” ujarnya.

Argo menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah memeriksa 10 orang saksi terkait terjadinya ledakan di rumah Darman.

Ledakan kuat terjadi pada Minggu sekitar pukul 22.30 WIB di Dusun Tegalrejo alias Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Lokasi ledakan berlokasi sekitar 20 kilometer dari Kota Blitar ke arah utara.

Sumber ledakan adalah rumah warga bernama Darman (65) yang kondisinya hancur rata dengan tanah akibat ledakan tersebut.

Pihak berwenang telah memastikan bahwa korban tewas sebanyak 4 orang yaitu Darman (65), Aripin, Widodo dan Wawa. Aripin dan Widodo adalah anak Darman sedangkan Wawa adalah keponakan Darman.

Baca juga: Ledakan di Blitar, Polisi Temukan Puntung Rokok dan Panci Tempat Bahan petasan di TKP

Menurut tim pencari dan penyelamat (SAR), di antara empat korban tewas hanya Darman yang jasadnya masih utuh. Sedangkan jasad tiga lainnya hancur dengan potongan-potongan anggota badan menyebar hingga jarak sekitar 150 meter dari pusat ledakan.

Selain korban tewas, setidaknya telah terdata 24 korban luka-luka yang rata-rata adalah warga yang tinggal di sekitar pusat ledakan.

Besarnya kekuatan ledakan juga mengakibatkan puluhan rumah warga hingga radius sekitar 500 meter yang mengalami kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com