Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pengusutan Kasus Dana PKH di Lumajang, Polisi Sebut Ketua Posko Pengaduan Meninggal

Kompas.com - 21/02/2023, 10:20 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi Satuan Reserse Kriminal Polres Lumajang Aipda Irwan Lukito Hadi angkat bicara terkait mangkraknya penyelesaian kasus dugaan penyelewengan dana bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, Jawa Timur.

Sudah hampir dua tahun kasus itu ditangani polisi. Irwan menjelaskan, pengusutan kasus itu memakan waktu lama karena ketua posko pengaduan yang dibentuk pemerintah meninggal pada 2022.

Baca juga: Demi Konten, Pemuda Asal Semarang Olengkan Truk di Jalanan Lumajang

Padahal, keterangan dari ketua posko pengaduan yang merupakan Kepada Desa Sawaran Kulon itu sangat dibutuhkan untuk menetapkan total kerugian masyarakat.

"Kemarin itu ada kendala untuk mengumumkan kerugian masyarakat karena ketua poskonya atau bu kades ini sakit keras hingga meninggal dunia," kata Irwan di Lumajang, Senin (20/2/2023).

"Jadi kita perlu samakan persepsi dulu dengan penuntut umum dan disepakati boleh melakukan pemeriksaan pihak lain yang bisa menerangkan kerugian itu," lanjutnya.

Menurut Irwan, berkas perkara sudah disusun lengkap dan segera dikirim ke jaksa penuntut umum.

Irwan tidak menyebutkan secara detail kerugian yang dialami masyarakat akibat penyelewengan dana bansos PKH di Sawaran Kulon.

Namun, menurut Irwan, kerugian ditaksir lebih dari Rp 300 juta dari total korban sebanyak lebih dari 200 keluarga penerima manfaat.


Perihal tidak adanya nama pendamping PKH dalam daftar tersangka maupun saksi yang diperiksa, Irwan membantah dengan tegas kabar tersebut.

Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam penyaluran bantuan sosial untuk orang tidak mampu itu telah diperiksa sebagai saksi.

Sedangkan, batalnya sang pendamping PKH ditetapkan sebagai tersangka karena polisi kekurangan bukti.

Baca juga: Unggahan Viral Korban Arisan Bodong di Facebook Pemkab Lumajang, Kerugian sampai Rp 3 M

"Tidak benar, semua kita periksa termasuk juga dari pejabat Dinas Sosial sebagai garda terdepan di lingkup kabupaten," terang Irwan.

"Kalau yang pendamping itu sudah jadi calon tersangka tapi kemudian kita kekurangan bukti, tapi tetap kita periksa sebagai saksi," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sosok Caleg di Madiun Jadi Sopir Komplotan Pembobol 18 Toko, Aksi Terakhir Gasak Uang Rp 40 Juta

Sosok Caleg di Madiun Jadi Sopir Komplotan Pembobol 18 Toko, Aksi Terakhir Gasak Uang Rp 40 Juta

Surabaya
5 Penambang Pasir di Blitar Tersambar Petir, 1 Tewas

5 Penambang Pasir di Blitar Tersambar Petir, 1 Tewas

Surabaya
Caleg di Madiun Berkomplot dengan Residivis, lalu Bobol Toko di 5 Kabupaten

Caleg di Madiun Berkomplot dengan Residivis, lalu Bobol Toko di 5 Kabupaten

Surabaya
Kronologi Pembunuhan Pengamen di Kota Malang, Pelaku Teman yang Baru 2 Minggu Dikenal

Kronologi Pembunuhan Pengamen di Kota Malang, Pelaku Teman yang Baru 2 Minggu Dikenal

Surabaya
Ada Siswi Melahirkan di Sekolah, Ujian Akhir di SMA Sampang Tetap Berjalan hingga Selesai

Ada Siswi Melahirkan di Sekolah, Ujian Akhir di SMA Sampang Tetap Berjalan hingga Selesai

Surabaya
Melahirkan di Sekolah, Siswi SMA di Sampang Hamil Diduga Sejak Masih SMP, Orangtua Pun Tak Tahu

Melahirkan di Sekolah, Siswi SMA di Sampang Hamil Diduga Sejak Masih SMP, Orangtua Pun Tak Tahu

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya yang Dianiaya Oknum Buruh Saat Demo Alami Patah Tulang

Anggota Satpol PP Surabaya yang Dianiaya Oknum Buruh Saat Demo Alami Patah Tulang

Surabaya
Guru SMA di Sampang Tercengang Saksikan Siswinya Melahrkan di Kelas Saat Ujian Sekolah

Guru SMA di Sampang Tercengang Saksikan Siswinya Melahrkan di Kelas Saat Ujian Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 02 Desember 2023: Pagi Berawan dan Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 02 Desember 2023: Pagi Berawan dan Hujan Ringan

Surabaya
Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Surabaya
Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Surabaya
Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Surabaya
Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Surabaya
Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com