KOMPAS.com - Kota Surabaya adalah sebuah wilayah administratif yang berstatus sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur.
Dilansir dari laman surabaya.go.id, nama Kota Surabaya diambil dari dua istilah yaitu “sura” yang berarti berani dan “baya” yang berarti bahaya.
Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, Wali Kota Surabaya Minta Pengerjaan Saluran dan Sodetan Dikebut
Sehingga nama Kota Surabaya secara harfiah diartikan sebagai berani menghadapi bahaya yang datang.
Nama Surabaya diketahui tercantum dalam Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca.
Baca juga: Wali Kota Surabaya Ancam Pidanakan ASN Kedapatan Pungli
Heroisme Kota Pahlawan tergambar dari tanggal berdirinya Kota Surabaya yaitu 31 Mei 1293 yang bertepatan dengan peristiwa pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol pimpinan Kubilai Khan.
Pada masa Hindia Belanda, Surabaya sempat berstatus sebagai ibu kota Karesidenan Surabaya yang kemudian berubah statusnyakotamadya (gemeente).
Baca juga: Cerita Risma Sering Konsultasi ke Megawati Saat Masih Jadi Wali Kota Surabaya
Baru pada tahun 1926, Kota Surabaya ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur yang makin berkembang hingga sekarang.
Sejak masa Hindia Belanda, Kota Surabaya telah mengalami berkali-kali pergantian kepemimpinan.
Berikut adalah daftar nama Wali Kota Surabaya sejak masa pemerintah Kolonial Belanda hingga saat ini.
1. Mr. A. Meyroos (1916-1920)
2. Ir. G.J. Dijkerman (1920-1926)
3. Mr. H.I. Bussemaker (1926-1932)
4. Mr. G.J. ter Poorten (1932-1936)
5. Mr.W.H. van Helsdingen (1936-1942)
6. Mr. W.A.H. Fuchter (1942-1942)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.