Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Orang Diperiksa Terkait Ceramah yang Diduga Mengandung Ujaran Kebencian dan Pencemaran Nama Baik pada Pendiri NU

Kompas.com - 31/01/2023, 15:51 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com – Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan, Jawa Timur, memeriksa lima orang dalam kasus dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik terhadap pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy’ari.

Laporan tersebut dilayangkan oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pamekasan.

Terlapor merupakan pengurus masjid Usman bin Affan Desa Nyalabu Laok, Kecamatan Kota Pamekasan, Yazir Hasan Al Idis.

Baca juga: Cerita Pria Pamekasan Cari Peruntungan Dagang Kopi Starling, Sepeda Kredit dan Penghasilan Tak Tentu...

Kepala Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Satria Permana menjelaskan, lima orang yang diperiksa yakni, pelapor, dua saksi, saksi ahli bahasa dan terlapor atas nama Yazir Hasan Al Idris.

“Pemeriksaan sudah kami lakukan terhadap lima orang. Selanjutnya akan dilakukan gelar perkara,” terang Satria Permana melalui sambungan telepon seluler, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Penjual Burung di Pamekasan Kaget Rekeningnya Diblokir Atas Perintah KPK, Ilham: Saya Bukan Pejabat

Kuasa Hukum GP Ansor Kabupaten Pamekasan, Ahmad Waris menjelaskan, laporan berawal dari ceramah salat Jumat yang disampaikan Yazir.

Dalam ceramah tersebut, Yazir diduga menyampaikan bahwa Hasyim Asya’ari mengingkari perayaan Maulid Nabi Muhammad yang banyak dilakukan oleh umat Islam.

Pengingkaran itu, menurut Yazir, ditulis oleh Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Attambihat Al Wajibat.

“Pernyataan yang disampaikan Yazir di muka umum di dalam khotbah Jumat itu, kami anggap sebagai pencemaran nama baik Kiai Hasyim Asya’ri karena dalam kitab itu tidak seperti yang disampaikan Yazir,” kata Waris.

Waris menambahkan, ceramah yang disampaikan Yazir itu kemudian diunggah ke akun YouTube Pamekasan Mengaji.

“Kami mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan penyidik Polres Pamekasan. Kami berharap kasus ini ada titik cerah setelah dilakukan gelar perkara untuk naik ke status penyidikan, sehingga terlapor sudah bisa ditetapkan tersangka,” ungkap Waris.

Baca juga: Pulang Aksi dari Jakarta, 5 Kepala Desa Asal Pamekasan Kecelakaan di Tol Waru Sidoarjo

Laporan GP Ansor Pamekasan ke Polres Pamekasan dilakukan pada Jumat (27/1/2023). Sebelum laporan disampaikan ke Polres Pamekasan, ribuan warga Pamekasan yang mengatasnamakan Aswajais Pamekasan melakukan unjuk rasa di depan masjid Usman bin Affan, Rabu (25/1/2023).

Mereka bersama-sama dengan aparat desa setempat, disaksikan warga setempat dan Polres Pamekasan, menutup masjid tersebut secara permanen.

Kepala Desa Nyalabu Laok, Kecamatan Kota Pamekasan Ach Fahror Rozy, membenarkan penutupan permanen masjid tersebut.

Menurutnya, penutupan semua aktivitas di masjid tersebut sebagai buntut pernyataan kontroversial Yazir.

“Semua aktivitas di Masjid Usman bin Affan sudah ditutup permanen sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Fakhror Rozy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Surabaya
Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Surabaya
Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Surabaya
Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Surabaya
Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Surabaya
Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Surabaya
Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Surabaya
Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Surabaya
Perempuan Muda Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Kota Malang, Diduga Bunuh Diri

Perempuan Muda Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Kota Malang, Diduga Bunuh Diri

Surabaya
Terdampak Kecelakaan di Pasuruan, Keberangkatan KA Pandalungan Terlambat 150 Menit

Terdampak Kecelakaan di Pasuruan, Keberangkatan KA Pandalungan Terlambat 150 Menit

Surabaya
Penyebar Hoaks ODGJ Dijual Ayahnya di Jember Dilaporkan ke Polisi

Penyebar Hoaks ODGJ Dijual Ayahnya di Jember Dilaporkan ke Polisi

Surabaya
5.400 Calon Haji Lansia Berangkat dari Surabaya, Jemaah Tertua 109 Tahun

5.400 Calon Haji Lansia Berangkat dari Surabaya, Jemaah Tertua 109 Tahun

Surabaya
Tingkatkan Keterampilan Digital UMKM, Pemkab Nganjuk Gagas Program Omah Tandang

Tingkatkan Keterampilan Digital UMKM, Pemkab Nganjuk Gagas Program Omah Tandang

Surabaya
Putri, Menantu, dan Cucunya Tewas Ditabrak Sopir Truk Tangki yang Mabuk, Karmin: Mereka Mau Berlebaran

Putri, Menantu, dan Cucunya Tewas Ditabrak Sopir Truk Tangki yang Mabuk, Karmin: Mereka Mau Berlebaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com