BLITAR, KOMPAS.com – Tim gabungan yang dibentuk Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) masih berusaha mengungkap tuntas kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar. Polisi telah menangkap tiga pelaku terkait kasus perampokan itu.
Saat ini, polisi masih memburu dua terduga pelaku lainnya. Polisi juga masih menggali motif perampokan, selain motif kriminal murni dari para pelaku.
Baca juga: Polisi Sebut Perampok Rumdin Wali Kota Blitar Rencanakan Aksinya dari Lapas Sragen
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, tim gabungan masih menggali keterangan tiga pelaku yang telah ditangkap.
“Yang sudah dipastikan memang motif untuk menguasai harta korban. Tapi motif lain sedang dikembangkan penyidik,” ujar Argo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/1/2023).
“Memang ini yang sedang diselidiki, kenapa harus wali kota di rumah dinasnya. Kan banyak orang kaya,” tambahnya.
Argo mengatakan, penyidik sedang menggali hal yang melatarbelakangi keputusan komplotan perampok itu menyasar Rumah Dinas Wali Kota Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi, Kota Blitar.
“Ini yang sedang dikembangkan. Apa yang menggiring mereka hingga memutuskan merampok seorang wali kota,” ujarnya.
Tim gabungan juga masih memburu dua pelaku yang masih buron, yakni OS dan MA. Kedua orang itu telah dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO).
Polisi, kata Argo, telah mengantongi identitas lengkap dan foto kedua tersangka.
Sementara itu, Wali Kota Blitar Santoso berharap, polisi segera menangkap dua pelaku yang masih buron.
Santoso menyebut, segala misteri yang menyelimuti kasus itu bisa diungkap secara gamblang saat seluruh pelaku tertangkap.
"Kita berdoa mudah-mudahan dua orang yang belum tertangkap bisa segera tertangkap sehingga semuanya itu akan menjadi lebih jelas," ujar Santoso kepada wartawan, Kamis (12/1/2023).
Sebelumnya, komplotan perampok yang berjumlah lima orang menyatroni Rumah Dinas Wali Kota Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi, Senin (12/12/2022) dini hari.
Setelah melumpuhkan tiga penjaga yang merupakan anggota Satpol PP, pelaku mendobrak pintu kamar Santoso dan istrinya, Feti Wulandari.
Para perampok sempat menyekap dan menganiaya Santoso dan istrinya. Pelaku lalu membawa kabur uang senilai Rp 400 juta, perhiasan, dan jam tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.