Bahkan tidak hanya di satu titik. Beberapa waktu lalu juga dijumpai macan tutul di area lainnya. Seperti di kampung Dani, Dusun Bejong, dan Dusun Kampunganyar, yang juga masuk wilayah Desa Sumberarum.
"Kesaksian warga, ukuran macan tutul bervariasi. Saat direkam malam tahun baru itu usia masih remaja dan memakan paha sebelah kanan monyet," tuturnya.
Pemdes Sumberarum terus berkoordinasi dengan BKSDA dan pimpinan perkebunan swasta itu untuk melakukan berbagai tahapan.
Sebab kerap kali binatang buas tersebut diketahui warga di sekitar lokasi yang masuk kawasan perkebunan swasta, PT Tirta Harapan Bayu Kidul itu.
Sebelumnya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Banyuwagi sudah meninjau lokasi penemuan macan tutul tersebut.
"Setelah kita cek lokasi ternyata benar jejak macan tutul itu sempat ada di pohon yang videonya sempat tersebar," kata Kepala Seksi Konservasi BBKSDA Wilayah V Banyuwangi Purwantono.
Baca juga: BPBD Banyuwangi Minta Penyaluran Bantuan Bencana Satu Pintu, Ini Alasannya
Jejak yang dimaksud tidak secara pasti berupa cakaran si pohon. Melainkan jejak saat macan tutul itu makan monyet.
"Bekas cakaran tidak ada, karena tidak menandai wilayahnya. Hanya pas makan saja, apalagi kan pohonnya tidak tegak lurus," ungkapnya.
Purwantono memperkirakan, macan tutul yang sempat menggegerkan masyarakat Banyuwangi itu masih berusia remaja.
"Karena kita tidak melihat langsung ya, kita perkirakan usianya masih remaja," ungkap Purwantono.
Bahkan kuat dugaan masih ada indukan macan tutul yang berada di sekitar lokasi lereng Gunung Raung.
"Kemungkinan besar masih ada induknya. Tapi masih kemungkinan, bisa jadi jaraknya sekitar satu sampai dua kilometer dari lokasi penemuan awal," jelas Purwantono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.