Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Banyuwangi Minta Penyaluran Bantuan Bencana Satu Pintu, Ini Alasannya

Kompas.com - 04/01/2023, 16:17 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi meminta penyaluran bantuan korban bencana alam dilakukan satu pintu.

Plt Kalaksa BPBD Banyuwangi Mujito mengatakan, penyaluran satu pintu tersebut untuk mempermudah koordinasi dalam penyaluran kepada korban terdampak.

Baca juga: Nenek di Banyuwangi Tertimpa Atap Dapur yang Ambruk akibat Angin Kencang

"Bantuan sebaiknya terfokus satu tempat di Posko BPBD agar tidak rancu," kata Mujito di sela acara gesah bareng relawan bencana di Kantor BPBD Banyuwangi, Rabu (4/1/2023).

Meski begitu, BPBD tidak melarang jika ada yang ingin menyalurkan bantuan secara langsung. Dengan catatan harus didampingi petugas BPBD.

"Kalau pun ada yang ingin menyalurkan harus dilakukan bersama BPBD, agar adil dan tidak terpecah pecah. Dan tidak membuat gaduh di bawah," ujar Mujito.

Menurut Mujito, jika penyaluran bantuan dilakukan oleh lembaga atau instansi yang berbeda-beda, akan membuat masyarakat bingung.

"Misal ada bantuan 40 paket, sementara kebutuhan 50 paket. Maka tidak bisa disalurkan, jika dipaksakan makan akan timpang. 10 sisanya berarti tidak kebagian," terangnya.


Solusinya, lanjut Mujito, maka harus dilengkapi sesuai dengan jumlah kebutuhan yang ada.

"Harus seperti itu agar adil," ungkap Mujito.

BPBD Banyuwangi juga mengapresiasi gerakan sosial berupa penggalangan dana yang dilakukan masyarakat saat terjadi bencana.

Baca juga: Ruko di Banyuwangi Terbakar, Kerugian Diperkirakan Capai Rp 750 Juta

Namun, Mujito mengingatkan penggalangan dana harus dilakukan secara legal, agar pertanggungjawaban kepada pemberi bantuan bisa dengan baik dilaporkan.

"Silahkan, tapi tentu harus ada izin terlebih dahulu dari instansi terkait," tandas Mujito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com