Atas munculnya macan tutul itu, BBKSDA akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memasang papan peringatan.
"Kita masih proses koordinasi. Kita buat papan peringatan bahwa wilayah itu terdapat hewan buas. Kurang lebih begitu," ujar Purwantono.
Sebelumnya, BBKSDA menyebut lokasi yang menjadi rumah tinggal macan tutul tersebar di sejumlah kawasan hutan di Banyuwangi.
Baca juga: Uang Palsu Rp 500 Juta Gagal Beredar Saat Malam Tahun Baru di Banyuwangi
"Kabarnya ada di Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Baluran dan Kawasan Pegunungan Kawah Ijen," ungkap Purwantono.
Sedangkan untuk kepastian berapa ekor jumlah populasi macan tutul di Banyuwangi, BBKSDA tidak bisa menjelaskan secara gamblang.
"Tentu mempertimbangkan keamanan macan tutul ini dari perburuan liar. Yang pasti infonya ada," ucapnya.
Purwantono berharap kepada masyarakat untuk segera melapor jika melihat atau menemukan macan tutul dan binatang lain yang dilindungi.
"Kami berharap semuanya bisa menjaga bersama dan tidak mengganggu. Karena macan tutul ini adalah binatang dilindungi," tutur Purwantono.
Sebagai informasi, BBKSDA meninjau lokasi munculnya macan tutul bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, pihak perkebunan dan Kepala Desa Sumberarum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.