Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Dekorasi Pohon di Kota Batu Dikecam Aktivis Lingkungan, Begini Jawaban Wali Kota

Kompas.com - 23/12/2022, 14:29 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Kegiatan Batu Art Festival atau perlombaan dekorasi pohon di sekitar jalan-jalan umum, Kota Batu, Jawa Timur mendapat kecaman dari kelompok pemerhati lingkungan.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan ada sejumlah syarat yang diberlakukan dalam perlombaan tersebut.

Di antaranya, peserta tidak boleh melakukan pengecatan dan memasang staples langsung ke pohon.

Baca juga: Polda Kaltim Siap Turunkan Tim Tertibkan Tambang Koridor dan Pelabuhan Batu Bara Ilegal di Kutai Barat

"Itu ada syarat-syaratnya, jadi kita tidak boleh ngecat langsung, tapi itu ada lapisan baik kertas, artifisial apa pun yang kemudian dicat di situ bukan dicat di pohonnya, staples juga tidak dibolehkan, jadi mengikat itu dengan tali atau kawat yang itu bisa dilepas," kata Dewanti, Jumat (23/12/2022).

Soal apakah ada peserta yang melanggar atau tidak, menurutnya berbagai syarat dan ketentuan sudah diberitahukan kepada para peserta.

"Syaratnya itu, artinya kalau ada peserta yang melanggar, yang tidak tahu sebetulnya edukasi awal syarat-syarat itu sudah dilaksanakan," katanya.

Baca juga: Kalender Wisata Kota Batu 2023, Ada Festival Paralayang Internasional


Wali Kota membandingkan kondisi pepohonan di Korea Selatan dihias untuk menunjang tata kota. Sehingga menurutnya tidak ada persoalan jika pepohonan dihias dengan aturan tertentu.

"Beberapa waktu lalu saya ke Korea, semua pohon itu ada hiasannya, dari kain, dari apa itu, dan itu tidak apa-apa menambah keindahan dan membuat suasana lebih indah," katanya.

Kegiatan Batu Art Festival atau perlombaan dekorasi pohon di sekitar jalan-jalan umum, Kota Batu, Jawa Timur yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu mendapat kecaman dari kelompok pemerhati lingkungan. Aktivitas itu dinilai telah merusak pepohonan.

Sebagai informasi, kegiatan Batu Art Festival digagas oleh salah satu tempat wisata dengan didukung Pemkot Batu. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada bulan November hingga Desember tahun 2022.

Baca juga: Hotel-hotel di Kota Batu Kebanjiran Reservasi Jelang Nataru

Founder Gerakan Kesadaran Alamku Hijau, Fitri Harianto mengatakan, pihaknya menemukan ada beberapa pohon yang mengalami kerusakan akibat kegiatan itu.

Di antaranya adanya pohon yang dicat sehingga berakibat tertutupnya kulit pohon.

Kemudian ada juga hiasan dengan cara memasang paku dan staples pada pohon.

Selain itu terdapat batang pohon yang dibungkus dengan bahan kedap air. Hal itu mengakibatkan pohon menjadi lembap serta menimbulkan sarang hama.

"Ketika pohon kena cat dapat mengakibatkan mengeringnya kambium karena pori-porinya tertutup, lama-lama pohonnya bisa mengering. Kemudian, dampak dipaku ya melukai, lama-lama mengakibatkan ketidaknormalan pada batang pohon. Ketiga, ditutup dengan kain secara rapat ternyata didalamnya jadi sarang rayap, apalagi musim hujan jadi lembab," ungkap Harianto pada Jumat (23/12/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Surabaya
Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Surabaya
Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Surabaya
Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Surabaya
Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Surabaya
Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Surabaya
Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Surabaya
Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Surabaya
Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian, Wakasek: Tak Ada yang Mengira

Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian, Wakasek: Tak Ada yang Mengira

Surabaya
Khofifah Ajak Masyarakat Siap Ambil Bagian Saat Tinjau Pembangunan Bandara Dhoho Kediri

Khofifah Ajak Masyarakat Siap Ambil Bagian Saat Tinjau Pembangunan Bandara Dhoho Kediri

Surabaya
Niat Bantu Warga, Anggota Satpol PP Ditendang Oknum Buruh Demo di Surabaya, Ini Kronologinya

Niat Bantu Warga, Anggota Satpol PP Ditendang Oknum Buruh Demo di Surabaya, Ini Kronologinya

Surabaya
Daftar UMK 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024

Daftar UMK 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024

Surabaya
Pria yang Ditemukan Tergeletak di Kota Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap

Pria yang Ditemukan Tergeletak di Kota Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap

Surabaya
Ayah di Probolinggo Perkosa Anak Tiri 20 Kali Selama 4 Tahun

Ayah di Probolinggo Perkosa Anak Tiri 20 Kali Selama 4 Tahun

Surabaya
Seorang Caleg di Madiun Bobol 8 Toko dan Ditangkap Polisi berkat CCTV

Seorang Caleg di Madiun Bobol 8 Toko dan Ditangkap Polisi berkat CCTV

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com