Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Semeru Terjadi 5 Kali Pagi Ini

Kompas.com - 19/12/2022, 10:31 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali terjadi, Senin (19/12/2022). Secara visual, erupsi teramati terjadi lima kali.

Salah satunya pada pukul 05.16 WIB dengan amplitudo maksimal 20 mm dan berdurasi 111 detik.

Erupsi juga diikuti keluarnya kolom abu berwarna putih kelabu dari puncak kawah setinggi 400 meter mengarah ke utara.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Guguran Meluncur hingga Jarak 1.000 Meter

Erupsi kembali terjadi pukul 07.03 WIB dengan tinggi kolom abu 700 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko mengarah ke utara.

Guguran lava pijar juga teramati terjadi satu kali dengan jarak luncur 300 meter dari ujung lidah lava menuju ke Besuk Kobokan.

Secara kegempaan, seismograf milik pos pantau merekam ada 18 kali gempa letusan dengan amplitudo maksimal 10-23 mm dengan durasi 48-132 detik selama periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB.

Baca juga: Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, Warga Sumberlangsep Buat Pengungsian Darurat

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak panik sambil menunggu informasi resmi dari petugas BPBD maupun PVMBG.

"Kita tetap waspada, saling memberikan informasi, masyarakat diminta untuk seleksi berita, seleksi data terutama menunggu informasi resmi dari PVMBG maupun BPBD, status Semeru masih Siaga level III," imbau Patria.

Patria meminta warga tidak berakvitas dalam radius 13 kilometer dari puncak di sepanjang Besuk Kobokan dan 500 meter dari pinggir sungai yang dilalui aliran lahar Semeru.

Baca juga: Viral Video Pasir Mengalir Tanpa Air di Lereng Semeru, Begini Penjelasan PVMBG

Pasalnya, ada ancaman bahaya sekunder berupa banjir lahar. Dikhawatirkan terjadi perluasan aliran lahar maupun APG akibat penuhnya sungai dengan material sisa erupsi dua minggu lalu.

Selain itu, warga juga diminta mewaspadai potensi lontaran batu pijar dari Gunung Semeru. Sehingga diminta tidak mendekati radius 5 kilometer dari puncak gunung.

"Aktivitas vulkanik masih fluktuatif ya, jadi masyarakat khususnya yang bekerja di tambang atau sering melintas di Curah Kobokan untuk selalu mentaati arahan petugas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com