Erupsi yang terjadi berdampak pada naiknya status Gunung Semeru dari Level Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4).
"Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Minggu, seperti dilansir Antara.
Tak hanya potensi awan panas guguran, PVMBG juga mengingatkan mengenai potensi aliran lahar.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," jelas dia.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, 2 Dusun di Lumajang Dikosongkan, 2.000 Warga Mengungsi
Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta warganya patuh pada imbauan PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengosongkan wilayah dalam radius 19 kilometer dari puncak Semeru.
"Warga saya minta untuk patuhi imbauan petugas, jangan ada yang ngeyel, jangan panik, tetap waspada," kata Thoriq.
Hingga Minggu (4/12/2022) malam Thoriq menyebutkan, belum ada laporan korban jiwa.
"Korban jiwa sampai saat ini belum kami terima laporan adanya korban jiwa namun ada yang perlu ditangani medis termasuk ada bayi yang lahir prematur, sudah kita tangani," kata dia.
Bupati Lumajang memberlakukan status tanggap darurat bencana selama 14 hari.
Pihaknya tengah fokus mengevakuasi warga hingga melakukan asesmen dampak bencana.
"Saya akan memberlakukan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan, secara resmi suratnya akan dikeluarkan nanti dan saya tanda tangani," ujar dia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warganya tidak panik, namun tetap waspada.
"Saya mohon masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan tidak panik. Saat ini utamakan keselamatan, evakuasi diri lebih dulu. Tolong karena saat ini aktivitas Semeru meningkat, segera evakuasi diri agar aman dan selamat," katanya.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi 88 Kali Per Hari, Warga Diminta Perhatikan 5 Imbauan PVMBG
Menurut Khofifah, dalam keterangan tertulisnya, saat ini ada 12 titik pengungsian yang telah disiapkan.
Sedangkan jumlah warga yang mengungsi sekitar 2.219 jiwa.
"Sore ini tim BPBD Jatim sudah mulai mengirimkan bantuan baik kebutuhan pokok masyarakat terdampak maupun relawan," kata Khofifah.
Titik pengungsian tersebut yakni:
1. SDN Supiturang
2. Masjid Supiturang
3. Masjid Nurul Jadid Pronojiwo
4. Balai Desa Oro-oro Ombo
5. SMPN 2 Pronojiwo
6. SDN 2 Sumberurip
7. Balai Desa Sumberurip
8. Balai Desa Penanggal
9. Pos Gunung Sawur
10. Balai Desa Pasirian
11. Lapangan Candipuro
12. Kantor Kecamatan Candipuro.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda | Editor: Gloria Setyvani, Teuku Muhammad Valdi), Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.