Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Ibu Tawarkan Ginjal di Tuban, Nekat Demi Lunasi Utang Anaknya yang Capai Rp 200 Juta

Kompas.com - 23/11/2022, 17:27 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Video yang menampilkan seorang perempuan berdiri di sisi jalan sambil membentangkan poster bertuliskan "Di Jual Ginjal" viral di media sosial.

Selain tulisan tersebut, perempuan itu pun mencantumkan nomor ponselnya pada poster yang dibentangkannya.

Tak lama berselang, perempuan itu dihampiri oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tengah berpatroli. Ia pun kemudian diketahui dibawa ke Dinas Sosial (Dinsos) untuk dimintai keterangan.

Jual ginjal untuk bayar utang anak

Perempuan yang menawarkan ginjalnya di Jalan Basuki Rahmat, Tuban, Jawa Timur (Jatim), pada Senin (21/11/2022), itu adalah ER (59).

ER pun membenarkan bahwa dia nekat hendak menjual ginjalnya untuk melunasi utang anaknya yang mencapai ratusan juta rupiah.

Baca juga: Pengakuan Ibu yang Hendak Jual Ginjal untuk Bayar Utang Anaknya: Saya Tahu Dilarang, tapi...

"Betul saya mau jual ginjal," kata ER, dikutip dari TribunJatim.com, Rabu (23/11/2022).

ER mengaku, dia yang kini berstatus sebagai janda dengan tiga anak harus bekerja menjadi penjual gorengan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Akan tetapi, kini dia pun harus ikut menanggung utang anak keduanya yang sudah lebih dari setahun kabur dan tak sanggup membayar.

"Anak saya yang utang kurang lebih total Rp 200 juta, sudah setahun lebih tidak membayar," ujar ER.

Bisnis investasi

Dia menceritakan, anak keduanya yang telah berusia 31 tahun melakukan pinjaman online (Pinjol) sebanyak puluhan juta rupiah.

Baca juga: Penjual Gorengan di Tuban Tawarkan Ginjalnya di Pinggir Jalan untuk Bayar Utang Anak

Tak berhenti di situ, ER menambahkan, anaknya pun kembali meminjam uang sebesar Rp 50 juta melalui program kredit usaha rakyat (KUR) dengan jaminan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sepeda motor.

Dia melanjutkan, anaknya masih terus meminjam uang kepada pihak lain hingga total utangnya mencapai Rp 200 juta.

Menurut ET, anak keduanya berutang sebanyak itu untuk berbisnis investasi, namun dia kini justru kabur dari rumah lantaran tak sanggup membayar utang serta bunga pinjamannya.

Kerap ditagih

ER mengaku tahu bahwa menjual ginjal atau organ tubuh lainnya dilarang oleh negara dan agama, namun aksi itu tak bisa dia hindari karena penagih utang terus mendatangi rumahnya untuk menagih pembayaran cicilan.

"Saya ditagih utang terus, sampai datang ke rumah. Angsuran tiap bulan bervariasi, ada Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta," ungkapnya.

Baca juga: Remaja di Tuban Ditangkap Usai Paksa Pacar Berusia 15 Tahun Berhubungan Intim

Saat ini ER telah dibawa ke Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban, Jatim, untuk mendapat bantuan terkait permasalahan yang tengah dihadapinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com