KOMPAS.com - Perjuangan mencari keadilan bagi para keluarga korban tragedi Kanjuruhan terus bergema.
Ratusan Aremania mendatangi Kantor Pos Cabang Malang di Jalan Merdeka Selatan, Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (17/11/2022).
Kedatangan para Aremania tersebut adalah ingin mengirim surat ke Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Laporkan 21 Pihak ke Polres Malang
Lebih kurang ada 500 surat yang berisi dukungan, harapan bahkan keluhan terkait proses penyelidikan tragedi Kanjuruhan.
Menurut mereka, penyelidikan saat ini belum memberikan rasa keadilan bagi para keluarga korban.
"Ada 500 surat lebih, kemungkinan ini akan bertambah setiap harinya, karena ada beberapa dari warga atau kawan-kawan lainnya yang belum bisa hadir secara pribadi di sini," kata Firman, salah satu Aremania, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Komitmen Kapolri Diragukan, Polres Malang Siap Proses Laporan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Hal serupa juga dilakukan oleh para Aremania wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang. Koordinator Wilayah (Korwil) Kepanjen Teguh Firmansyah mengatakan, surat-surat itu berisi aspirasi Aremania atas tragedi Kanjuruhan.
Sebagian besar berisi ketidakpuasan atas pengusutan tragedi yang menewaskan 135 suporter tersebut.
"Kami belum puas dengan penetapan tersangka atas tragedi Kanjuruhan, terutama kepada pelaku penembakan gas air mata," jelas Teguh saat ditemui di Kantor Pos Cabang Kepanjen, Jumat (18/11/2022).
Harapan para Aremenia adalah surat-surat itu akan dibaca langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, sebanyak ribuan Aremania turun ke jalan sembari membawa 137 keranda dari Stadion Gajayana menuju Bundaran Tugu Kota Malang.
Keranda-keranda itu merupakan simbol duka korban tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Aksi damai tersebut dikomandoi oleh Tim Gabungan Aremania atau TGA bersama seluruh elemen masyarakat Malang Raya.
Dalam aksi itu, ada tiga tuntutan yang disebut sebagai Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat.