Sementara itu, ahli waris, Salam (53), mengaku sedih lantaran batu nisan hingga sisa tulang dari makam keponakannya sudah hanyut tersapu banjir.
"Sedih juga karena memang dia keponakan saya yang paling saya sayangi. Kalau ketemu tulang-tulang, tidak tahu itu milik siapa. Belum tentu itu (tulang) keponakan saya," jelas dia.
Dia terpaksa mengikhlaskan jenazah keponakannya yang sudah dikuburkan dua tahun lalu.
"Dicari tapi tidak ketemu. Mungkin sudah hanyut" ungkap dia.
Ahli waris, Hariyanto (42) mengatakan, lokasi TPU Embah Besar memang berbatasan langsung dengan sungai yang dilintasi air banjir bandang dari Kalibaru.
Dia pun langsung mengecek makam keluarganya yang rusak karena kejadian tersebut.
"Saya langsung cek, tenyata masih ada makam keluarga saya meski kondisinya rusak," ujar dia.
Dia mengatakan, hampir separuh area TPU Embah Besar terendam banjir bandang.
"Apalagi kejadiannya begitu cepat, banjir datang bareng dengan hujan deras," ucap dia.
Menurut dia, sebagian makam yang masih bisa dikenali di TPU, langsung dipindahkan oleh pihak keluarga ke tempat yang lebih aman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.