Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Selama 5 Jam, Iwan Bule Ditanya Soal Fungsi PSSI hingga Seputar Kompetisi

Kompas.com - 04/11/2022, 10:10 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, membawa setumpuk dokumen saat menghadiri agenda pemeriksaan kedua sebagai saksi atas kasus tragedi Kanjuruhan.

Iwan yang didampingi kuasa hukumnya menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim, Kamis (3/11/2022), Kamis (3/11/2022), sejak sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

"Dokumen banyak, yang jelas untuk pendukung kepada penyidik," kata Iwan.

Usai menjalani pemeriksaan, kuasa hukum Iwan Bule, Ahmad Riyadh menjelaskan bahwa kliennya itu mendapat sekitar 35 pertanyaan tambahan dari tim penyidik, mulai dari seputar fungsi PSSI, regulator, kompetisi, hingga penanggungjawab pertandingan.

"Semua seputar pertanyaan tambahan," ujar Ahmad.

Baca juga: Ketum PSSI Iwan Bule Bawa Setumpuk Dokumen ke Mapolda Jatim, Hadiri Pemeriksaan Kedua Kasus Tragedi Kanjuruhan

Pemeriksaan Iwan Bule sebagai saksi kasus tragedi Kanjuruhan pertama kali dilakukan pada Kamis (20/10/2022).

Pemeriksaan kedua seharusnya digelar sepekan sesudahnya, yakni Kamis (27/10/2022).

Akan tetapi, Iwan Bule tidak datang dan meminta pergantian jadwal dengan alasan harus menghadiri rapat dengan PSSI dan federasi sepakbola dunia, FIFA.

Polres Malang siap jaga proses ekshumasi korban

Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Malang menyiapkan teknis pengamanan proses ekshumasi dua orang korban tragedi Kanjuruhan, di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (5/11/2022).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Putu Kholis Aryana, mengatakan bahwa pihaknya memastikan proses ekshumasi akan berjalan aman dan lancar.

Baca juga: Alasan Iwan Bule Mangkir Pemeriksaan Lanjutan Tragedi Kanjuruhan, Sibuk Hadiri Agenda PSSI dan FIFA

"Sekaligus memberikan pelayanan terbaik bagi keluarga korban atau pemohon," kata Kholis, Kamis (3/11/2022).

Dia mengungkapkan, jajarannya akan menerjunkan 250 personel untuk menjaga keamanan selama proses ekshumasi berlangsung.

"Ada penjagaan dan pengaturan yang kami susun sedemikian rupa agar pihak korban, pihak dokter, penyidik, pengawas, serta warga yang ingin melihat tidak menggangu proses autopsi," jelasnya.

Selain itu, Kholis menambahkan, pihaknya pun telah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan oleh tim dokter forensik dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim untuk keperluan ekshumasi.

"Sampai saat ini kami selalu cek dan ricek untuk memastikan tidak ada alat yang belum terpenuhi pada saat hari H," ucap Kholis.

Baca juga: Ketum PSSI Iwan Bule Bawa Setumpuk Dokumen ke Mapolda Jatim, Hadiri Pemeriksaan Kedua Kasus Tragedi Kanjuruhan

Kholis menuturkan, proses ekshumasi korban dapat dilaksanakan di lapangan, namun dengan mempertimbangkan faktor cuaca.

"Tapi untuk hasil ekshumasi butuh berapa lama keluarnya, kami tidak bisa menjawab. Tim dokter yang bisa menjawab," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor: Pythag Kurniati, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com