MALANG, KOMPAS.com - Sudah satu bulan berlalu sejak tragedi Kanjuruhan terjadi, kondisi Cahayu Nur Dewata (15) mulai membaik, meski ingatannya masih belum kembali secara sempurna.
Cahayu belum bisa mengingat beberapa hal dengan baik.
"Ingatannya seperti putus nyambung, kadang ingat, kadang lupa," kata ayah Cahayu, Dian Sabastianto ditemui di rumahnya, Jalan Pulau Galang Nomor 2, Kota Malang pada Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Cerita Cahayu Koma 3 Hari Pasca-tragedi Kanjuruhan, Alami Pendarahan Otak Hingga Gangguan Ingatan
Tragedi Kanjuruhan menorehkan trauma bagi Cahayu. Hingga saat ini, perempuan tersebut sering merasa tidak nyaman bertemu dengan orang-orang.
Padahal, menurut sang ayah, Cahayu dulu merupakan anak yang mudah bergaul, ceria, pemberani, dan mudah berbaur di lingkungan baru.
Cahayu kini masih meminta sang ibu menemaninya tidur. Salah satunya lantaran Cahayu masih sering teringat sahabat yang meninggal dunia saat tragedi yang menewaskan 135 orang itu terjadi.
"Dia ke mana-mana masih didampingi ibunya, tidur juga sama ibunya, dia masih teringat sahabatnya yang meninggal saat tragedi Kanjuruhan, dia untuk saat ini lebih nyaman di rumah dulu," katanya.
Baca juga: Nestapa Cahayu, 3 Hari Koma Usai Tragedi Kanjuruhan, Ingatan Terganggu, Berteriak, dan Mengigau
Pertimbangan itu yang membuat keluarga belum membawa Cahayu ke rumah sakit untuk berobat lagi.
Dian mengatakan, putrinya menjalani pengobatan alternatif dan akupuntur untuk memulihkan cedera di kepala karena pendarahan otak. Sebelumnya, Cahayu memang sempat mengalami koma selama tiga hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.