Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Sebut Mata Merah Korban Tragedi Kanjuruhan Membaik dan Tak Akibatkan Kebutaan

Kompas.com - 01/11/2022, 22:20 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA, Kota Malang menyampaikan bahwa mata merah pada pasien korban tragedi Kanjuruhan yang selamat tidak berakibat pada kebutaan.

Hal itu diungkapkan dokter spesialis Mata RSSA Triana Budi pada Selasa (1/11/2022) di RSSA, Kota Malang.

"Yang perlu dipahami adalah merah ini bukan sesuatu yang mengkhawatirkan untuk terjadi kebutaan, karena letak merah ini relatif itu superfisial atau di permukaan," kata Triana.

Baca juga: Mata Kevia Masih Merah akibat Tragedi Kanjuruhan, Tiap 3 Jam Sekali Harus Ditetesi Obat

Dia mengatakan, pasien yang masih mengalami sakit mata terakhir kali ada sekitar delapan orang yang mengecek kondisinya pada dua pekan lalu. Para pasien itu, menurut catatan medis, sudah membaik.

"Walaupun belum merahnya belum hilang sama sekali," katanya.

Triana menyampaikan, kondisi bola mata semua pasien yang melakukan kontrol dalam kondisi baik.

"Kalau di luar di luar rumah sakit ini kemarin ada satu pasien kamu yang kontrol sudah hampir tidak terlihat sama sekali kondisi merahnya," katanya.

Menurutnya, mata merah bisa disebabkan banyak hal. Yakni, bisa karena gas air mata yang kemudian di kucek-ucek dan juga dimungkinkan karena faktor benturan.

Baca juga: Cerita Iqbal, Keluar dari Lubang Angin Stadion Kanjuruhan yang Dijebol, Mata Merah akibat Gas Air Mata

"Jujur kami tidak bisa tahu apa penyebab pastinya yang kami tahu ada pendarahan seperti itu," katanya.

Ia memastikan, kondisi mata merah bukan sesuatu hal yang mengkhawatirkan karena tidak berpotensi terjadi kebutaan.

"Jadi kondisi mata ini relatif aman, walaupun mungkin perlu waktu untuk merah-merahnya hilang sama sekali," katanya.

Seperti diketahui, sejumlah korban selamat dari Tragedi Kanjuruhan mengalami kemerahan di mata. 

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan pecah selepas pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022). Sebanyak 135 orang tewas dalam kericuhan tersebut.

Menurut Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), gas air mata yang dilepaskan polisi menjadi faktor utama penyebab banyaknya korban tewas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Surabaya
Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Surabaya
Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com