Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Kevia Masih Merah akibat Tragedi Kanjuruhan, Tiap 3 Jam Sekali Harus Ditetesi Obat

Kompas.com - 13/10/2022, 19:11 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Hampir dua pekan terjadinya tragedi Kanjuruhan, mata Kevia Naswa Ainur Rohma (18) masih memerah.

Kini, tiap tiga jam sekali, Kevia harus mengobati matanya dengan obat tetes sesuai anjuran dokter.

Selain itu, warga Kota Malang, Jawa Timur, ini juga harus menjalani terapi untuk memulihkan kembali jari tangannya yang masih susah untuk digerakkan.

Kevia merupakan salah satu penyintas tragedi Kanjuruhan. Sehari setelah peristiwa itu, dia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang.

Baca juga: Berkaca dari Tragedi Kanjuruhan, Menpora Rumuskan Peraturan Terkait Pengamanan di Stadion

Berdasarkan diagnosis dokter, Kevia mengalami trauma stroke yang membuat jari tangan kanannya tidak bisa digerakkan.

Di samping itu, akibat tragedi Kanjuruhan, Kevia menderita luka memar di sekujur tubuh dan pembengkakan pada mata kanan.

Usai kejadian kelam tersebut, Kevia mengaku badannya tak bisa digerakkan.

"Lemes dan mata saya perih. Kalau dibuat melek pusing," ujarnya, Rabu (12/10/2022), dikutip dari Surya Malang.

Namun, perlahan-lahan, kondisinya mulai membaik. Hanya saja, tangannya masih lemas dan belum bisa digerakkan.

Baca juga: Nestapa Cahayu, 3 Hari Koma Usai Tragedi Kanjuruhan, Ingatan Terganggu, Berteriak, dan Mengigau

Kronologi kejadian

Aremanita tersebut menceritakan kejadian perih yang ia alami pada Sabtu kelabu, 1 Oktober 2022.

Kepanikan pendukung Arema FC bermula saat polisi menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton. Kevia mengaku melihat ada empat gas air mata yang ditembakkan ke tribune 13 Stadion Kanjuruhan.

Efek gas air mata membuat mata Kevia perih, dada terasa sesak, dan nyeri di tenggorokan.

"Yang jelas rasanya perih di mata, hingga kelopak mata saya ini merah," ucapnya.

Baca juga: Jokowi: Laporan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan Diumumkan Besok

Gas air mata membuat para suporter berlarian untuk menyelamatkan diri dan berusaha keluar dari stadion. Pintu-pintu keluar pun dipenuhi oleh penonton.

"Awalnya saya mau keluar dari pintu 13. Tapi kondisinya di sana penuh," ungkapnya.

Dia lantas beralih ke pintu 14. Namun, kondisi di sana juga berdesak-desakan.

Saat itulah Kevia terjatuh dari anak tangga. Kakinya sempat terjepit di antara pagar anak tangga. Tubuhnya sempat terinjak-injak oleh suporter lain.

Kala itu, Kevia mengaku sudah pasrah.

Baca juga: FIFA Larang Penggunaan Gas Air Mata di Stadion, tapi Mengapa Polisi Menembakkannya di Kanjuruhan?

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pria di Situbondo Tewas Terjatuh di Area Tambang Galian C

Pria di Situbondo Tewas Terjatuh di Area Tambang Galian C

Surabaya
Erupsi, Gunung Semeru Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Erupsi, Gunung Semeru Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Viral Video Tawuran di Ponorogo, Polisi Tangkap Satu Pelaku

Viral Video Tawuran di Ponorogo, Polisi Tangkap Satu Pelaku

Surabaya
Viral Video Perkelahian Antar-remaja di Ponorogo, Satu Orang Ditangkap

Viral Video Perkelahian Antar-remaja di Ponorogo, Satu Orang Ditangkap

Surabaya
Anies Baswedan Temui Gus Najih di Ponpes Al Anwar Sarang Rembang

Anies Baswedan Temui Gus Najih di Ponpes Al Anwar Sarang Rembang

Surabaya
Warga Sidoarjo Penggugat Kemenag soal Layanan Haji Diadukan ke Polisi atas Tuduhan Pemerasan

Warga Sidoarjo Penggugat Kemenag soal Layanan Haji Diadukan ke Polisi atas Tuduhan Pemerasan

Surabaya
Sosok Nardinata Marshioni, Suami yang Ternyata Perempuan di Surabaya, Nama Jusuf Hamka Terseret

Sosok Nardinata Marshioni, Suami yang Ternyata Perempuan di Surabaya, Nama Jusuf Hamka Terseret

Surabaya
1 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Warga Malang Raya Konvoi Tuntut Keadilan

1 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Warga Malang Raya Konvoi Tuntut Keadilan

Surabaya
Kasus DBD di Probolinggo Jatim, 18 Orang Meninggal

Kasus DBD di Probolinggo Jatim, 18 Orang Meninggal

Surabaya
Momen Terakhir Elmiati bersama Anak Balita dan Suaminya di Stadion Kanjuruhan

Momen Terakhir Elmiati bersama Anak Balita dan Suaminya di Stadion Kanjuruhan

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Tulungagung Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Tulungagung Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Sore Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 1 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 1 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 01 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 01 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah

Surabaya
Rapat Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter Digelar 1 Oktober Saat Peringatan Tragedi Kanjuruhan

Rapat Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter Digelar 1 Oktober Saat Peringatan Tragedi Kanjuruhan

Surabaya
100 Hektar Kawasan Gunung Lawu Terbakar

100 Hektar Kawasan Gunung Lawu Terbakar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com