Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Bahasa "Walikan" Malang, Kode Rahasia untuk Hindari Mata-mata Penjajah

Kompas.com - 21/10/2022, 11:59 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Osob kiwalan alias boso walikan (bahasa terbalik) mungkin saat ini bisa kita dengar di sejumlah daerah, seperti Atrakaj (Jakarta) atau Ayabarus (Surabaya).

Akan tetapi, banyak orang meyakini, Ngalam (Malang), Jawa Timur, adalah tempat kelahiran bahasa terbalik atau balikan ini.

Bahkan sampai saat ini, masih banyak warga Malang yang menggunakan kosa kata dari bahasa walikan dalam percakapan sehari-hari.

Pakar bahasa dari Universitas Negeri Malang (UM), Imam Agus Basuki, dalam wawancaranya dengan Kompas.com pada Kamis (22/10/2009), mengatakan bahwa bahasa Malang memang sangat unik karena memiliki dialek yang cukup berbeda dengan bahasa Jawa pada umumnya.

Baca juga: Saat Bahasa Sunda Menggema di Berlinale Film Festival...

"Apalagi kalau kita bandingkan dengan Bahasa Jawa yang digunakan masyarakat Jawa Tengah, atau Jawa Timur sendiri. Dialek Malang ini memiliki ciri khas dan sangat berbeda dengan bahasa Jawa pada umumnya," kata Imam.

Dia menjelaskan, bahasa Jawa dialek Malang unik dan kerap sulit dimengerti oleh orang dari daerah lainnya karena tidak terstruktur dan tidak mengikuti kaidah umum.

Dialek itu pun kini bukan hanya sebatas alat komunikasi, tapi, Imam menuturkan, juga telah menjadi identitas bagi masyarakat Malang.

Selain persoalan dialek, Imam menambahkan, Malang pun memiliki bahasa walikan yang kerap digunakan dalam lingkup yang lebih kecil.

Baca juga: 11 Bahasa Daerah di NTT Disebut Terancam Punah

Dia mengungkapkan, bahasa walikan tak mudah dimengerti oleh orang yang berasal dari luar Malang, bahkan tak sedikit warga asli yang masih kesulitan memahami bahasa ini dalam pergaulan sehari-hari.

Bukan hanya bahasa Jawa yang diwalik (dibalik), tapi kata dalam bahasa Indonesia pun juga bisa diputar susunan hurufnya, seperti kadit niam (tidak main) atau ayas (saya).

"Bahasa Malangan ini juga tidak hanya sebatas dibalik-balik saja, tapi juga ada kata yang memang khas dan hanya dipahami oleh komunitas tertentu di Malang," terangnya.

Misalnya, Imam mencotohkan, "ojir" (uang), "idrek" (kerja), "ebes" (bapak atau ayah), "memes" (ibu).

Semua kata tersebut, menurut Imam, tidak dikenal, baik dalam bahasa Jawa maupun bahasa Indonesia.

Baca juga: Belajar Bahasa Korea di Desa Pedawa Buleleng, Peserta Bayar Pakai Sampah Plastik

"Bahasa walikan Malangan ini hanya digunakan oleh komunitas tertentu terutama para ’penggila’ bola (Aremania)," ucap Imam.

"Percakapan anak-anak muda sehingga bisa dikatakan sebagai ’bahasa gaul'. Berbeda dengan Bahasa Jawa dialek Malang yang digunakan menyeluruh oleh hampir semua lapisan masyarakat asli Malang," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com