Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2022, 05:42 WIB

LAMONGAN, KOMPAS.com - Makam milik Busro (64), seorang mantan Kepala SMP Muhammadiyah II Sukodadi di Lamongan, Jawa Timur dibongkar untuk keperluan otopsi, Rabu (19/10/2022).

Hal itu dilakukan menyusul keberatan pihak keluarga, yang menilai ada ketidakwajaran dalam kematian jasad tersebut.

Baca juga: Cerita Aipda Purnomo, Polisi di Lamongan Rawat Ratusan ODGJ Pakai Uang Tunjangan

Adapun kuburan yang dibongkar kali ini berada di kompleks makam Islam Dusun Keduwul di Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan.

Pihak keluarga menduga ada yang tidak wajar dalam proses kematian Busro, yang ditemukan meninggal dunia di Jalur Alur GC Petak 53 54 di wilayah Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur.

Baca juga: Honda CR-V Tabrak Pintu Depan Mushala di Lamongan, Pengemudi Tewas

Dalam agenda ini, pihak keluarga almarhum di dampingi LBH Muhammadiyah Lamongan sebagai tim kuasa hukum.

Mereka mengajukan permintaan otopsi terhadap jasad Busro, dengan lebih dulu membuat surat pengaduan kepada pihak kepolisian.

"Sudah membuat pengaduan ke Polres Ngawi, sebagaimana dalam surat 002/LBH Mu.Lmg/MHH-PDM/VIII/2022, tertanggal 28 Agustus 2022," ujar Juris Justitio, dari tim LBH Muhammadiyah Lamongan kepada awak media, Rabu.

 

Juris menjelaskan, ada dugaan Busro yang ditemukan pada Kamis tanggal 25 Agustus 2022 di wilayah Desa Bangunrejo Kidul tersebut meninggal tidak wajar.

Dikarenakan sehari berikutnya, sepeda motor Honda Supra dengan nomor polisi S 4113 LF milik Busro diketemukan berada di Jalan Kusuma Bangsa, Lamongan.

Juris menambahkan, dari pengumpulan data yang telah dilakukan oleh tim LBH Muhammadiyah Lamongan didapati, almarhum Busro sempat diketahui mengikuti agenda rapat di kantor Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Lamongan.

Rapat ini dilaksanakan satu hari sebelum Busro ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Baca juga: Ungkap 15 Kasus Pencurian Motor, Kapolres Lamongan Ingatkan Warga Kunci Kendaraan Saat Ibadah

"Setelah rapat, korban kemudian keluar (meninggalkan kantor) mengendarai motor. Sehingga keluarga kaget, ketika dapat kabar korban ditemukan meninggal dunia keesokan harinya di Ngawi," tutur Juris.

Pembongkaran makam yang dilakukan untuk keperluan otopsi, terang Juris, guna mengetahui penyebab kematian Busro.

Sehingga diharapkan, ada petunjuk untuk dapat mengungkap mengenai penyebab kematian Busro yang sebenarnya.

"Kami berharap, dengan proses ekshumasi (otopsi yang dilakukan) ini ada petunjuk, untuk pengembangan dan mengungkap misteri kematian korban," ucap Juris.

Baca juga: Tabrakan Beruntun Lagi di Lamongan, 2 Orang Terluka

Selain dijaga ketat oleh aparat kepolisian, tampak pula pihak keluarga korban dan puluhan anggota perguruan silat. Hadir pula Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Ngawi, AKP Agung Joko Haryono.

Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro membenarkan, agenda pembongkaran makam yang dilakukan dalam rangka otopsi tersebut guna mengetahui penyebab kematian almarhum Busro, yang sebelumnya ditemukan meninggal dunia di wilayah Kabupaten Ngawi.

"Kegiatan ekshumasi (otopsi) dilakukan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya. Dengan disaksikan Kades (Kepala Desa) dan pihak keluarga, melibatkan enam penggali kubur," kata Anton, saat dikonfirmasi terpisah.

Sebelumnya, agenda pembongkaran makam untuk keperluan otopsi juga sempat dilakukan pada kuburan Mochammad Yasin (44), yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Tambakploso, Kecamatan Turi, Lamongan, Sabtu (15/10/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Gresik Dijuluki Kota Pudak?

Mengapa Gresik Dijuluki Kota Pudak?

Surabaya
Perempuan yang Bawa Kabur Mobil Teman Kencan Ajukan Gugatan Praperadilan

Perempuan yang Bawa Kabur Mobil Teman Kencan Ajukan Gugatan Praperadilan

Surabaya
Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Diduga karena Ulah Pemburu Liar

Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Diduga karena Ulah Pemburu Liar

Surabaya
Ibu, Anak, dan Pacar Putrinya Bersekongkol Lakukan Penipuan Tiket Coldplay, Korban 19 Orang

Ibu, Anak, dan Pacar Putrinya Bersekongkol Lakukan Penipuan Tiket Coldplay, Korban 19 Orang

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 30 Mei 2023: Pagi Cerah dan Sore Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 30 Mei 2023: Pagi Cerah dan Sore Hujan Ringan

Surabaya
13 Korban Truk Terguling di Probolinggo Masih Dirawat, 6 di Antaranya Harus Dioperasi

13 Korban Truk Terguling di Probolinggo Masih Dirawat, 6 di Antaranya Harus Dioperasi

Surabaya
Kapolres Lumajang: Kalau Tak Ditangkap, Kades Mojosari Bisa Terima Uang hingga Rp 634,1 Juta

Kapolres Lumajang: Kalau Tak Ditangkap, Kades Mojosari Bisa Terima Uang hingga Rp 634,1 Juta

Surabaya
Kades Sering Diperas LSM dan Oknum Wartawan, Dandim Gresik 'Turun Gunung'

Kades Sering Diperas LSM dan Oknum Wartawan, Dandim Gresik "Turun Gunung"

Surabaya
Upaya Bunuh Diri di Malang Meningkat, Polisi Kaji Jembatan dan Beri 'Trauma Healing'

Upaya Bunuh Diri di Malang Meningkat, Polisi Kaji Jembatan dan Beri "Trauma Healing"

Surabaya
BPN Lumajang Sebut Pungli Oknum Kades Mojosari Tak Terkait PTSL

BPN Lumajang Sebut Pungli Oknum Kades Mojosari Tak Terkait PTSL

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Selokan di Malang, Polisi Selidiki Pembuang

Bayi Laki-laki Ditemukan di Selokan di Malang, Polisi Selidiki Pembuang

Surabaya
Polisi di Malang Ringkus 3 Terduga Penipu Penjualan Tiket Coldplay

Polisi di Malang Ringkus 3 Terduga Penipu Penjualan Tiket Coldplay

Surabaya
Kades di Lumajang Diduga Pungut Biaya Pengurusan Akta Tanah hingga Rp 11 Juta

Kades di Lumajang Diduga Pungut Biaya Pengurusan Akta Tanah hingga Rp 11 Juta

Surabaya
Atap Gedung TK di Ponorogo Roboh, Siswa Menumpang di Mushala SD

Atap Gedung TK di Ponorogo Roboh, Siswa Menumpang di Mushala SD

Surabaya
Kebakaran Hutan Padam, Pendakian Gunung Arjuno Kembali Dibuka

Kebakaran Hutan Padam, Pendakian Gunung Arjuno Kembali Dibuka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com