Salin Artikel

Makam Mantan Kepsek di Lamongan Dibongkar, Kematian Dinilai Tidak Wajar

Hal itu dilakukan menyusul keberatan pihak keluarga, yang menilai ada ketidakwajaran dalam kematian jasad tersebut.

Adapun kuburan yang dibongkar kali ini berada di kompleks makam Islam Dusun Keduwul di Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan.

Pihak keluarga menduga ada yang tidak wajar dalam proses kematian Busro, yang ditemukan meninggal dunia di Jalur Alur GC Petak 53 54 di wilayah Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur.

Dalam agenda ini, pihak keluarga almarhum di dampingi LBH Muhammadiyah Lamongan sebagai tim kuasa hukum.

Mereka mengajukan permintaan otopsi terhadap jasad Busro, dengan lebih dulu membuat surat pengaduan kepada pihak kepolisian.

"Sudah membuat pengaduan ke Polres Ngawi, sebagaimana dalam surat 002/LBH Mu.Lmg/MHH-PDM/VIII/2022, tertanggal 28 Agustus 2022," ujar Juris Justitio, dari tim LBH Muhammadiyah Lamongan kepada awak media, Rabu.


Juris menjelaskan, ada dugaan Busro yang ditemukan pada Kamis tanggal 25 Agustus 2022 di wilayah Desa Bangunrejo Kidul tersebut meninggal tidak wajar.

Dikarenakan sehari berikutnya, sepeda motor Honda Supra dengan nomor polisi S 4113 LF milik Busro diketemukan berada di Jalan Kusuma Bangsa, Lamongan.

Juris menambahkan, dari pengumpulan data yang telah dilakukan oleh tim LBH Muhammadiyah Lamongan didapati, almarhum Busro sempat diketahui mengikuti agenda rapat di kantor Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Lamongan.

Rapat ini dilaksanakan satu hari sebelum Busro ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

"Setelah rapat, korban kemudian keluar (meninggalkan kantor) mengendarai motor. Sehingga keluarga kaget, ketika dapat kabar korban ditemukan meninggal dunia keesokan harinya di Ngawi," tutur Juris.

Pembongkaran makam yang dilakukan untuk keperluan otopsi, terang Juris, guna mengetahui penyebab kematian Busro.

Sehingga diharapkan, ada petunjuk untuk dapat mengungkap mengenai penyebab kematian Busro yang sebenarnya.

"Kami berharap, dengan proses ekshumasi (otopsi yang dilakukan) ini ada petunjuk, untuk pengembangan dan mengungkap misteri kematian korban," ucap Juris.

Selain dijaga ketat oleh aparat kepolisian, tampak pula pihak keluarga korban dan puluhan anggota perguruan silat. Hadir pula Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Ngawi, AKP Agung Joko Haryono.

Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro membenarkan, agenda pembongkaran makam yang dilakukan dalam rangka otopsi tersebut guna mengetahui penyebab kematian almarhum Busro, yang sebelumnya ditemukan meninggal dunia di wilayah Kabupaten Ngawi.

"Kegiatan ekshumasi (otopsi) dilakukan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya. Dengan disaksikan Kades (Kepala Desa) dan pihak keluarga, melibatkan enam penggali kubur," kata Anton, saat dikonfirmasi terpisah.

Sebelumnya, agenda pembongkaran makam untuk keperluan otopsi juga sempat dilakukan pada kuburan Mochammad Yasin (44), yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Tambakploso, Kecamatan Turi, Lamongan, Sabtu (15/10/2022).

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/20/054206778/makam-mantan-kepsek-di-lamongan-dibongkar-kematian-dinilai-tidak-wajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke