JOMBANG, KOMPAS.com - Situs Mbah Blawu di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diduga pernah mengalami perusakan.
Arkeolog Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur, Pahadi mengungkapkan, dugaan adanya perusakan itu ditemukan saat tim ekskavasi melakukan penyingkapan sumur kuno yang menjadi bagian dari Situs Mbah Blawu.
Pahadi menuturkan, di dalam sumur kuno, di kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, ditemukan batu andesit berbentuk lonjong berukuran 70x54 sentimeter. Di batu tersebut terdapat lubang berbentuk persegi berukuran 22x22 sentimeter.
Baca juga: Singkap Struktur Candi, Arkeolog Kembali Ekskavasi Situs Mbah Blawu Jombang
Menurut Pahadi, batu di dalam sumur dengan diameter 1,5x1,5 meter tersebut merupakan tempat atau wadah untuk menempatkan pripih.
Adapun pripih dalam struktur candi, merupakan bekal magis atau sesuatu penarik sakral sebuah candi. Dapat juga dikatakan, pripih merupakan roh sebuah candi.
Pripih bisa berupa emas, perak atau kuningan. Selain itu, pripih juga bisa berupa rempah atau bumbu berupa biji-bijian.
Baca juga: Soal Temuan Struktur Kaki Candi di Situs Mbah Blawu Jombang, Begini Penjelasan Arkeolog
Sayangnya, ungkap Pahadi, pripih yang menjadi bagian penting dari candi di Situs Mbah Blawu telah raib dari tempatnya. Pripih tersebut hilang diduga karena telah dicuri.
Dugaan itu berdasarkan pada kondisi sumur yang mengalami kerusakan di bagian dinding sebelah timur dan barat. Kerusakan tersebut diduga karena ulah tangan jahil.
"Pripih itu hilang, hilangnya itu diambil. Dinding sumur kan tinggi, di sisi timur dan barat itu sudah rusak seperti lubang, jadi diambil orang,” kata Pahadi di lokasi ekskavasi, Senin (17/10/2022).
Dia menjelaskan, perusakan atau pencurian benda-benda di kawasan situs purbakala biasanya dilakukan dengan cara digali. Adapun bentuk kerusakan tersisa, mirip dengan metode perusakan di situs-situs lain.
“Biasanya, mereka yang akan menjarah itu membuat lubang. Jadi seperti digangsir, istilahnya begitu. (Kerusakan) itu karena digangsir di sisi kiri dan kanan," ungkap Pahadi.
Ekskavasi situs tersebut merupakan kegiatan lanjutan atau tahap kedua yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.
Baca juga: Situs Mbah Blawu Jombang Diekskavasi, Arkeolog Duga Ada Struktur Candi Era Mpu Sindok
Ekskavasi tahap kedua dilakukan selama 12 hari, pada 10 Oktober-21 Oktober 2022. Sedangkan ekskavasi tahap pertama dilakukan pada akhir September 2022.
Pada ekskavasi awal, tim ekskavasi berhasil menyingkap struktur kaki candi di sisi selatan dan timur yang memiliki ukuran 9x9 meter. Struktur kaki candi tersebut ditemukan di kedalaman 130 sentimeter dari permukaan tanah.
Bangunan kaki candi terstruktur dari bata merah kuno, masing-masing bata penyusun struktur memiliki ketebalan 11 sentimeter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.