JOMBANG, KOMPAS.com - Pagelaran tari remo boletan yang melibatkan puluhan ribu penari di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pertunjukan tari remo boletan digelar secara massal di Kabupaten Jombang, melibatkan puluhan ribu pelajar SD dan SMP, Selasa (11/10/2022).
Rekor yang dipecahkan yakni jumlah penari yang mencapai 41.112 orang. Mayoritas penari berasal dari kalangan pelajar, ditambah guru dan ASN Pemkab Jombang.
Pertunjukan tari remo boletan tersebut berlangsung serentak di 65 lokasi berbeda, dengan pusat pertunjukan di Alun-alun Jombang.
Selama pagelaran berlangsung, para penari mengenakan seragam sekolah masing-masing, sambil mengenakan atribut penari remo boletan berupa selendang sampur dan lonceng.
Tari remo boletan merupakan tarian khas tradisional dari Kabupaten Jombang, yang dipentaskan sebagai pembuka dalam rangkaian pagelaran kesenian ludruk.
Baca juga: Temui Ketua DPW PPP Jatim di Jombang, Sandiaga: Tentunya Ada Pembicaraan Politik
Tarian yang juga disebut sebagai 'Tari Jombangan' tersebut diciptakan oleh Sastro Bolet Amenan, seniman asal Jombang yang lahir pada 1942.
Seni yang diciptakan Bolet tersebut memiliki karakter gerakan yang santai, tegas, dan kuat, bertemakan perjuangan.
Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, pagelaran tari Remo Boletan secara massal dan serentak tersebut menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya lokal.
Kesediaan puluhan ribu pelajar untuk memeragakan tari remo boletan secara serentak, menjadi kado spesial bagi Pemerintah Kabupaten Jombang, yang sedang merayakan hari jadi ke-112 pada Oktober ini.
"Ide awalnya dari Dinas Pendidikan untuk melestarikan budaya lokal di hari jadi Pemerintah Kabupaten Jombang ini. Alhamdulillah, hari ini bisa dimeriahkan oleh puluhan ribuan pelajar," kata Mundjidah, di alun-alun Jombang, Selasa.