Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Beras Pemerintah Tinggal 63,3 Persen, Bapanas Dorong Bulog Tingkatkan Stok

Kompas.com - 14/10/2022, 14:51 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Cadangan beras pemerintah di gudang-gudang Perum Bulog tersisa 760.000 ton atau sekitar 63,3 persen dari stok normal sebanyak 1,2 juta ton.

Oleh karena itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong Bulog terus meningkatkan kecepatan penyerapan beras untuk mengejar target cadangan beras yang dimiliki pemerintah menjadi 1,2 juta ton hingga 1,5 juta ton.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah telah memberikan kebijakan fleksibilitas harga acuan pembelian beras dan gabah kering kepada Perum Bulog untuk meningkatkan daya serapnya.

"Kita memang mengadakan fleksibilitas harga yang biasanya Bulog membeli (beras) Rp 8.300 (per kilogram) sekarang Rp 8.800. Harapannya agar stok masuk," ujar Arief saat peringatan Hari Telur Sedunia di halaman Pemkab Blitar, Kamis (13/10/2022).

Hal itu disampaikan Arief saat menjawab pertanyaan terkait kesiapan pemerintah menghadapi ancaman krisis pangan global yang disampaikan sejumlah pihak, termasuk Presiden Joko Widodo.

Arief tidak menyebut kapan target stok beras sebanyak 1,2 juta ton itu terpenuhi. Namun, kata dia, fleksibilitas harga acuan beras itu diberikan hingga 30 November 2022.

Harga acuan pembelian gabah kering oleh Bulog, ujarnya, naik dalam kebijakan tersebut dari Rp 5.300 per kilogram menjadi Rp 5.650.

Baca juga: Perempuan di Blitar Lebih dari Sehari Bertahan di Dasar Sumur, Kapolsek: Air Setinggi Leher Korban

Dia mengakui pada saat yang sama terjadi inflasi pangan di sejumlah daerah sehingga menjadi beban terhadap upaya mempercepat peningkatan stok beras pemerintah. Karena, ujarnya, stok beras yang ada harus digunakan untuk melakukan operasi pasar.

Pada kesempatan itu, Arief juga menyebutkan stok gula di gudang milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), sebanyak 280.000 ton.

Neraca pangan nasional

Bapanas, ujar Arief, tengah menggodok neraca pangan nasional yang akan menjadi pijakan strategis dalam pengendalian stok dan harga.

Dalam neraca pangan nasional, jelasnya, masing-masing dari sembilan bahan kebutuhan pokok telah dipetakan, berapa stok dan kebutuhannya.

"(Jika) neraca pangan kita sudah selesai, sehingga untuk mengalkulasi produksi, berapa stok yang kita miliki, berapa kebutuhannya, kita sudah punya terutama sembilan bahan pokok yang ada dalam Perpres Nomor 66 Tahun 2021 untuk Bapanas," tuturnya.

Setelah neraca pangan selesai, lanjutnya, setiap bulan Bapanas akan memperbarui data pangan terutama sembilan kebutuhan pokok tersebut dari berbagai kementerian dan lembaga pemerintah yang terkait.

"Sehingga apabila sudah kita petakan, kita tahu persis daerah mana yang hari ini surplus untuk produk tertentu dan daerah mana yang defisit untuk produk-produk tertentu" jelas Arief.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi 'May Day'

Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi "May Day"

Surabaya
Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Surabaya
Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Surabaya
Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Surabaya
Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com