Saat ini, jelasnya, harga pakan sebesar Rp 6.000 lebih per kilogram sehingga seharusnya harga telur di kandang setidaknya Rp 23.000 per kilogram.
"Meski situasi masih sulit, kita tetap ingin berbagi kepada masyarakat dengan membagikan telur gratis," jelasnya.
Yesi mengatakan, selama dua tahun terakhir peternak telur menghadapi turunnya harga akibat permintaan telur menurun. Situasi itu, lanjutnya, dipicu oleh pandemi Covid-19.
Selama masa sulit itu, jelasnya, banyak peternak ayam petelur di Blitar yang terpaksa mengurangi jumlah populasi ternaknya.
Baca juga: Perempuan di Blitar Lebih dari Sehari Bertahan di Dasar Sumur, Kapolsek: Air Setinggi Leher Korban
Namun, kata dia, hari ini usaha ternak ayam petelur mulai menggeliat lagi di Blitar ditandai dengan banyaknya peternak yang mulai melakukan peremajaan ternak.
Kabupaten dan Kota Blitar selama ini dikenal sebagai produsen telur terbesar nasional. Sekitar 30 persen produksi telur nasional berasal dari Blitar.
Peringatan Hari Telur Dunia di Blitar didukung oleh Badan Pangan Nasional, Pemkab Blitar serta Cargill Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.