Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Armando Dipolisikan Buntut Ucapannya soal Aremania, Pelapor: Jangan Buat Narasi yang Bikin Gaduh

Kompas.com - 13/10/2022, 16:36 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Tanggapan Ade Armando

Soal pelaporan terhadap dirinya, Ade Armando memberikan tanggapannya.

“Dalam hal ini, saya akan perlu jelaskan beberapa hal. Pertama-tama, saya tidak menuduh bahwa semua Aremania melakukan aktivitas yang sok jago dan sok preman,” terangnya, Rabu, dikutip dari Kompas TV.

“Karena seperti yang saya katakan dalam video saya, hanya sebagian Aremania yang memilih ketika itu turun ke lapangan dan kemudian, menurut saya, menimbulkan ketegangan di tengah lapangan," imbuhnya.

Pegiat media sosial tersebut mengatakan, suporter yang turun itulah yang melawan dan membantah saat petugas meminta agar kembali ke tribun dan keluar dari lapangan.

“Mereka ini ketika diminta untuk kembali ke tempat duduk mereka dan disuruh keluar oleh aparat keamanan, mereka melawan, atau membantah, atau diusir balik lagi balik lagi," paparnya.

"Orang-orang semacam itulah yang menurut saya sok jago dan sok preman," sambungnya.

Terkait pelaporan terhadap dirinya ke polisi, Ade Armando mengaku tidak paham dengan laporan tersebut.

“Terus terang, saya tidak terlalu paham ya dengan apa yang diadukan oleh Aremania ke polisi," lanjutnya.

Baca juga: Duduk Perkara Ade Armando Dilaporkan ke Polisi, Berawal dari Komentar soal Aremania dan Tragedi Kanjuruhan

“Saya belum baca langsung apa yang diadukan, sehingga saya hanya bisa menduga-duga berdasarkan dengan apa yang disampaikan lewat media massa,” bebernya.

Sejauh yang dibacanya di media massa, terang Ade, Aremania menggugatnya karena tersinggung dan menganggapnya membuat kegaduhan.

Walau demikian, Ade mengaku dirinya akan kooperatif memenuhi panggilan dari kepolisian bila mereka hendak memeriksanya.

Akan tetapi, agar lebih efisien dan menjadi yang terbaik saat ini, Ade menyarankan agar polisi sebaiknya memeriksanya melalui aplikasi Zoom.

Dengan cara tersebut, sebutnya, pemeriksaan akan lebih efisien karena dirinya juga tidak harus meninggalkan pekerjaan dan kewajibannya di tempat kerja.

“Jadi lewat Zoom aja, saya akan bantu, saya akan jawab sepenuhnya dengan sebenar-benarnya. Jadi saya akan kooperatif dengan permintaan polisi,” sebutnya.

Baca juga: UGM Beri Sanksi Dosen FMIPA Karna Wijaya Terkait Unggahan Soal Ade Armando

132 orang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, jumlah korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan sebanyak 132 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo mengatakan, korban tewas ke-132 bernama Hellen Prisela, warga Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Hellen meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Dugaan Ujaran Kebencian Guru Besar UGM ke Ade Armando, Begini Perkembangan Kasusnya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana; Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor: Pythag Kurniati), Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Surabaya
Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com