Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nelayan Pantai Bangsring Banyuwangi Jaga Ekosistem Laut, Manfaatkan Terumbu Karang

Kompas.com - 13/10/2022, 13:41 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur, punya cara menarik untuk menjaga ekosistem laut. Salah satunya melalui pemanfaatan terumbu karang.

Seperti yang dilakukan para nelayan di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Terumbu karang yang mereka buat ditenggelamkan untuk dijadikan media konservasi.

Menariknya, media terumbu karang itu berbentuk seperti terowongan bermotif bunga dengan ukuran tinggi lima meter, lebar dua meter dan panjang 12 meter.

Terumbu karang itu dipasang pada jarak kurang lebih 150 meter dari bibir pantai, di kedalaman kisaran delapan meter di bawah permukaan laut.

"Harapannya ketika nanti sudah tumbuh, ini dapat mempercantik alam bawah laut di Bangsring," kata Pengelola Bangsring Underwater, Sukirno di Banyuwangi, Rabu (12/10/2022).

Sukirno menjelaskan, media konservasi itu menggunakan teknologi biorock dengan memanfaatkan arus listrik lemah.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Banyuwangi Terbitkan SE Kewaspadaan Potensi Bencana

"Di Bangsring, listrik memanfaatkan dari solar sel yang berada di rumah apung," ungkap Sukirno.

Menurutnya, prinsip kerja biorock itu memanfaatkan arus listrik lemah yang akan menginisiasi reaksi elektrolisis.

"Reaksi itu menyebabkan senyawa-senyawa kimia yang ada di air laut menjadi larut," terangnya.


Reaksi ini bertujuan menumbuhkan stuktur dan membentuk batuan mineral yang mirip dengan terumbu karang alami.

Besi yang digunakan pada media terumbu karang, terlindungi dari korosi dan menguat seiring berjalannya waktu.

"Umumnya karang tumbuh cukup lambat setahun hanya 1 cm. Dengan teknologi biorock karang dapat tumbuh lebih cepat dua hingga tiga kali lipat," ucap Sukir.

Halaman:


Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com