Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Ade Armando Dilaporkan ke Polisi, Berawal dari Komentar soal Aremania dan Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 13/10/2022, 11:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Danny Agung Prasetya, koordinator komunitas Aremania DC melaporkan pegiat media sosial, Ade Armando ke Polresta Malang Kota pada Selasa (11/10/2022).

Laporan dilakukan setelah Ader Armando mengatakan Aremania sok jagoan saat tragedi Kanjuruhan, Malang.

Menurut Danny, pernyataan Ade Armando sangat keji dan merupakan fitnah. Saat melapor, Danny menyertakan bukti video pernyataan Ade Armando.

"Karena saya merasa fitnah dari Ade Armando sangat keji sekali, Arema petantang-petenteng sok preman, sok jagoan, turun ke lapangan terus mengakibatkan banyak korban ratusan nyawa hilang, itu kan bagi saya narasi yang cukup keji," kata Danny dalam sambungan telepon pada Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Ade Armando Dilaporkan ke Polisi karena Sebut Aremania Sok Jagoan, Pelapor: Fitnahnya Sangat Keji

Ia juga mengatakan pernyataan Ade Armando tak etis karena masih dalam suasana berduka. Selain itu pernyataan Ade Armando membuat gaduh publik.

"Di mana kita lagi berduka tapi dia cukup melukai teman-teman Aremania khususnya, Arek Malang seperti saya suporter juga, jadi memang harapan saya melaporkan Ade Armando menjadi pembelajaran bagi dia, jangan selalu membuat narasi yang membikin gaduh," katanya.

Danny juga menjelaskan saat membuat pernyatan, Ade Armando tak memahami situasi dan kejadian yang sebenarnya di Stadion Kanjuruhan saat terjadi kerusuhan.

"Artinya apa yang menjadi statement Ade Armando bertolak belakang dari apa yang diumumkan oleh bapak Kapolri, artinya polisi tidak salah atau apa, buktinya teman-teman Bapak Kapolri menyatakan ada tersangka, punishment untuk panpel juga ada," katanya.

Baca juga: Ade Armando Dilaporkan ke Polisi karena Sebut Aremania Sok Jagoan, Pelapor: Fitnahnya Sangat Keji

"Saya masih berharap kepolisian, institusi kepolisian dapat tegak lurus mengedepankan mana yang benar dan salah, biarkan mereka yang menyidik," tambah dia.

Hal senada juga disebutkan Azam Khan, anggota tim pengacara koordinator Aremania.

Ia mengatakan Ade Armando tidak mengucapkan rasa duka atau memberikan empati kepada para Aremania. Bahkan pernyataam dinilai memojokkan Aremania dalam sebuah video yang diunggah beberapa waktu setelah tragedi Kanjuruhan.

"Dia main langsung tembak saja, seolah-olah mendiskreditkan Aremania. Dalam hal ini, Aremania disebut sebagai preman, sok jagoan dan sebagainya," ujarnya.

Azam berharap proses hukum berkaitan dengan laporan tersebut dapat berjalan netral dan objektif.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Mata Merah Keviana Baru Bisa Sembuh 1-2 Bulan

Laporan tersebut diharapkan bisa memberikan rasa keadilan bagi Aremania.

"Jadi apapun alasannya proses hukum terus dijalankan. Tidak bisa tidak. Soal nanti klarifikasi, kita kembali pada klien kita," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com