Salin Artikel

Duduk Perkara Ade Armando Dilaporkan ke Polisi, Berawal dari Komentar soal Aremania dan Tragedi Kanjuruhan

Laporan dilakukan setelah Ader Armando mengatakan Aremania sok jagoan saat tragedi Kanjuruhan, Malang.

Menurut Danny, pernyataan Ade Armando sangat keji dan merupakan fitnah. Saat melapor, Danny menyertakan bukti video pernyataan Ade Armando.

"Karena saya merasa fitnah dari Ade Armando sangat keji sekali, Arema petantang-petenteng sok preman, sok jagoan, turun ke lapangan terus mengakibatkan banyak korban ratusan nyawa hilang, itu kan bagi saya narasi yang cukup keji," kata Danny dalam sambungan telepon pada Rabu (12/10/2022).

Ia juga mengatakan pernyataan Ade Armando tak etis karena masih dalam suasana berduka. Selain itu pernyataan Ade Armando membuat gaduh publik.

"Di mana kita lagi berduka tapi dia cukup melukai teman-teman Aremania khususnya, Arek Malang seperti saya suporter juga, jadi memang harapan saya melaporkan Ade Armando menjadi pembelajaran bagi dia, jangan selalu membuat narasi yang membikin gaduh," katanya.

Danny juga menjelaskan saat membuat pernyatan, Ade Armando tak memahami situasi dan kejadian yang sebenarnya di Stadion Kanjuruhan saat terjadi kerusuhan.

"Artinya apa yang menjadi statement Ade Armando bertolak belakang dari apa yang diumumkan oleh bapak Kapolri, artinya polisi tidak salah atau apa, buktinya teman-teman Bapak Kapolri menyatakan ada tersangka, punishment untuk panpel juga ada," katanya.

"Saya masih berharap kepolisian, institusi kepolisian dapat tegak lurus mengedepankan mana yang benar dan salah, biarkan mereka yang menyidik," tambah dia.

Hal senada juga disebutkan Azam Khan, anggota tim pengacara koordinator Aremania.

Ia mengatakan Ade Armando tidak mengucapkan rasa duka atau memberikan empati kepada para Aremania. Bahkan pernyataam dinilai memojokkan Aremania dalam sebuah video yang diunggah beberapa waktu setelah tragedi Kanjuruhan.

"Dia main langsung tembak saja, seolah-olah mendiskreditkan Aremania. Dalam hal ini, Aremania disebut sebagai preman, sok jagoan dan sebagainya," ujarnya.

Azam berharap proses hukum berkaitan dengan laporan tersebut dapat berjalan netral dan objektif.

Laporan tersebut diharapkan bisa memberikan rasa keadilan bagi Aremania.

"Jadi apapun alasannya proses hukum terus dijalankan. Tidak bisa tidak. Soal nanti klarifikasi, kita kembali pada klien kita," ujarnya.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto membenarkan adanya laporan yang masuk kepada pihaknya.

Pelaporan tersebut terkait pencemaran nama baik. Pihaknya juga telah meminta keterangan pelapor dan akan mendalami laporan tersebut.

"Sejauh ini kami sebatas menerima laporan, meminta keterangan si pelapor, dan selanjutnya akan mendalami terkait pelaporan tersebut betul atau tidak duduk perkaranya seperti apa," katanya.

Sementara itu nama Ade Armando menjadi trending topik di Twitter pada Selasa (11/10/2022).

Hingga Selasa, pukul 17.57 WIB, lebih dari 9.000 cuitan terkait Ade Armando disampaikan warganet di Twitter.

Cuitan tersebut merespons pernyataan Ade Armando yang menyebut suporter Arema menjadi pangkal masalah kerusuhan.

Klarifikasi Ade Armando

Setelah videonya viral, Ade Armando memberikan klarifikasi atas penyataannya terkait tragedi Kanjuruhan.

Sebelumnya, Ade Armando menyebut suporter Arema yang menjadi pangkal masalah kerusuhan.

Dikutip dari Tribunnews.com, Ade menjelaskan ia tidak menyalahkan seluruh Aremania atas Tragedi Kanjuruhan.

“Pertama-tama saya tidak pernah menyalahkan keseluruhan suporter Arema sebagai penyebab tragedi,” kata Ade Armando dalam tayangan di kanal YouTube Cokro TV pada Rabu (5/10/22).

“Pada malam itu ada 42 ribu suporter Arema, hanya sekitar 3 ribu yang katanya menyerbu ke lapangan. Buat saya pangkal masalah ada pada 3 ribu orang yang melanggar hukum dengan masuk ke dalam lapangan, itu artinya hanya sebagian sangat kecil,” lanjutnya.

Menurutnya hanya sebagian kecil dari suporter Aremania yang menjadi pangkal masalah.

Ade Armando menyebutkan saat kejadian, polisi pada peristiwa ini hanya menjalankan kewajibannya yakni menertibkan keadaan.

Ia pun menjelaskan, beberapa kasus kerusuhan suporter di pertandingan sepakbola akihr-akhir ini.

Pada 15 september 2022 lalu, terjadi kerusuhan setelah Persebaya dikalahkan RANS Nusantara 1-2 di Gelora Deltras Sidoarjo.

Berkaitan hal itu, ia memahami latar belakang polisi yang akhirnya menggunakan gas air mata.

“Saya mengakui gas air mata itu akhirnya membuat panik banyak suporter yang sebenarnya tidak terlibat dalam penyerbuan ke lapangan," katanya.

Meski demikian, Ade Armondo tidak melihat hal itu sebagai cara represif pihak kepolisian apalagi melanggar HAM.

Ade Armando pun mengatakan, pangkal masalah kembali kepada perilaku sebagian suporter yang harus dididik saat menghadapi kekalahan dan kemenangan.

“Sebenarnya, pangkal masalah ada pada perilaku sebagian suporter yang beringas, jawabannya adalah mendidik suporter sepakbola Indonesia," ucapnya.

Ade Armando mengatakan, dari peristiwa ini panitia belajar seharusnya memberikan jalan keluar yang lapang begitu pertandingan selesai.

Sementara itu, pihak kepolisian juga belajar untuk tidak menembakkan gas air mata ke tribun penonton.

Pada akhir video klarifikasi, Ade Armando turut mendoakan para korban dan mengajak masyarakat agar bersama-sama mencegah tragedi ini terulang lagi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana | Editor : Pythag Kurniati), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/13/111500678/duduk-perkara-ade-armando-dilaporkan-ke-polisi-berawal-dari-komentar-soal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke