Kemudian dia menanyakan kepada Ketua Panitia Pelaksana, masih soal siapa yang memegang kunci tersebut. Erwin mendapat jawaban bahwa kunci tersebut dipegang oleh Steward atau Security Officer.
"Siapa yang pegang (kuncinya) ? Steward atau Security Officer, saya tanya, jawabannya 'oh saya buka' tapi faktanya tidak terbuka pintunya, kenapa tidak dibuka ? nah ini suatu kelalaian," katanya.
Kelalaian itu membuat adanya penumpukan ribuan suporter saat asap dari gas air mata menyebar. Kondisi tersebut terjadi di tribun bagian selatan dengan kondisi pintu 11-13 yang diduga tertutup.
"Nah terjadi penumpukan masal, terlihat video beredar, bagaimana orang minta tolong tetapi pintu tidak terbuka," katanya.
Baca juga: Sambil Menangis, Ketua Panpel Arema FC Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan
Komdis PSSI telah menjatuhkan hukuman kepada Ketua Panitia Pelaksana, Abdul Haris dan Security Officer, Suko Sutrisno dengan tidak boleh terlibat beraktivitas di dunia sepak bola selama seumur hidup.
Juru Bicara Komdis PSSI, Ahmad Riyadh mengatakan bahwa seharusnya pintu tribune dibuka saat 10 menit pertandingan sebelum berakhir.
"Kadang-kadang panpel juga lihat situasi, (dikhawatirkan) penonton di luar bisa nyerbu ke dalam, pertimbangan itu, sehingga disamakan saat peluit akhir kurang dua menit baru dibuka," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.